Berita

Jaya Suprana/Net

Jaya Suprana

Kedaulatan Siber

JUMAT, 19 JANUARI 2018 | 07:42 WIB | OLEH: JAYA SUPRANA

BAGI yang belum pernah dengar nama Tallinn dengan dua L dan dua N, tidak perlu malu sebab semula saya juga tidak tahu bahwa ada sebuah kota bernama seperti itu. Pertama kali saya mengenal nama Tallinn sekedar akibat kebetulan terlanjur ikut berlayar di sebuah kapal pesiar di mana jalur pelayaran dijadwalkan untuk singgah di sebuah kota bernama Tallinn sebagai ibukota Estonia.

Kesan pertama ketika mendarat di pelabuhan Tallinn adalah sebuah kota  dipadati bangunan arsitektur gaya Sowyet nan seragam mirip gudang memang membosankan. Namun kawasan kota tua Tallinn yang didirikan pada abad XII ternyata sama sekali tidak membosankan untuk dijelajahi.

Kota Digital
Tallinn bukan saja menarik sebagai kota tua namun juga sebagai kota jaman now. Tallinn sempat dinobatkan oleh masyarakat siber dunia sebagai Kota Digital Dunia abad XXI! Ternyata ibukota Estonia nan mungil dan terkesan jadul itu justru kota pengguna teknologi informasi paling terkemuka di dunia masa kini. Tidak kurang dari Skype  merupakan satu di antara sekian banyak mahakarya digital putera-puteri terbaik Tallinn sehingga The World Inteligent Community Forum memproklamirkan Tallinn sebagai the most inteligent city di planet bumi masa kini! Di masa kini warga kota Tallinn menggantungkan diri pada internet dalam kehidupan mereka sehari-hari sebagai suatu bentuk kelaziman. Mengendarai bus dan tram menggunakan smart card yang ketika naik ke kendaraan umum cukup dilambaikan ke paras mesin sensor di dalam bus dan tram yang memungkinkan pemda dinas perhubungan kota Tallinn mengawasi lalu-lintas warga di segenap jalur jalan raya Tallinn. Kantor pos sampai loket parkir di Tallinn juga sudah total elektronis. Membayar tagihan listrik, telepon, pajak seluruhnya elektronis yang melayakkan Tallinn disebut sebagai e-city .

Tallinn bukan saja menarik sebagai kota tua namun juga sebagai kota jaman now. Tallinn sempat dinobatkan oleh masyarakat siber dunia sebagai Kota Digital Dunia abad XXI! Ternyata ibukota Estonia nan mungil dan terkesan jadul itu justru kota pengguna teknologi informasi paling terkemuka di dunia masa kini. Tidak kurang dari Skype  merupakan satu di antara sekian banyak mahakarya digital putera-puteri terbaik Tallinn sehingga The World Inteligent Community Forum memproklamirkan Tallinn sebagai the most inteligent city di planet bumi masa kini! Di masa kini warga kota Tallinn menggantungkan diri pada internet dalam kehidupan mereka sehari-hari sebagai suatu bentuk kelaziman. Mengendarai bus dan tram menggunakan smart card yang ketika naik ke kendaraan umum cukup dilambaikan ke paras mesin sensor di dalam bus dan tram yang memungkinkan pemda dinas perhubungan kota Tallinn mengawasi lalu-lintas warga di segenap jalur jalan raya Tallinn. Kantor pos sampai loket parkir di Tallinn juga sudah total elektronis. Membayar tagihan listrik, telepon, pajak seluruhnya elektronis yang melayakkan Tallinn disebut sebagai e-city .

Kartu Ajaib
Segenap warga Tallinn memiliki chip-embedded indentification cards. Kartu ajaib itu digunakan untuk pemilu, berobat, transpor, belanja dan aneka ragam transaksi yang kesemuanya dilakukan online. Pendidikan juga dilakukan secara online. Meski kurang jelas apakah komunikasi antar pacar dalam menjalin asmara juga dilakukan secara online. Gerakan e-government dimulai sekitar 1,4 juta warga Estonia sejak mulai melepaskan diri mereka dari belenggu kekuasaan Uni Sovyet pada tahun 1991. Masyarakat Estonia meyakini bahwa internet merupakan hak azasi manusia. Di dekat bandara Tallinn terletak kawasan bernama Technopolis yang berani disejajarkan dengan Silicon Valley. Perusahaan-perusahaan di Technopolis kreatif menciptakan produk-produk high-tech services dan gadgets   seperti Skype untuk dipersembahkan ke masyarakat dunia. Salah satu yang istimewa adalah produk ajaib bernama Click & Grow dalam kotak plastik berbentuk seperti Mac berisi bibit tanaman, dua bateri dan mikrochip yang setiap dua bulan sekali diisi dengan air kemudian sang chip otomatis menumbuhkembangkan bibit tanaman sesuai kebutuhan kodrati sang tanaman. Tidak jauh dari Technopolis hadir kawasan pameran produk teknologi yang secara berkala memamerkan karya-karya industri teknologi informatika terbaru Estonia.

Di Balik Gemerlap
Namun di balik gemerlap hadir pula sisi kelabu seperti serangan cyber attack yang sempat melumpuhkan segenap jaringan internet di Estonia pada tahun 2008 sebagai semacam balas dendam pihak tertentu gara-gara warga Estonia merobohkan semua patung-patung tokoh Uni Sovyet demi menghapus masa lalu. Dampak cyber attack melumpuhkan operasional kepemerintahan, perbankan sampai ke pendidikan yang tetap memiliki hikmah yaitu reaksi peningkatan teknologi pertahanan nasional demi menangkis serangan cyber attack agar tidak mampu melumpuhkan kehidupan sehari-hari masyarakat Tallinn yang sudah terlanjur menggantungkan hidup ke teknologi informasi. Kini Tallinn memiliki sistem pertahanan melawan cyber attacks termaju di dunia.

"We have intrusion detection systems, we have firewalls, we have had more exercises, we have done more trainings together with the government, with public sector, with private sector, so yeah, we are better prepared today," demikian sesumbar Aivo Koger dari Elion, provider terbesar Estonia. Maka NATO berminat mendirikan  Cooperative Cyber Defense Center of Excellence di Tallinn.

Kunber
Sebenarnya tidak keliru apabila program kunber (kunjungan belajar) DPR atau Kemenristek atau Keminfo diarahkan untuk mengunjungi Tallinn. Kunber ke Tallinn menimba kedigdayaan iptek demi memperkokoh kedaulatan siber jelas lebih bermanfaat bagi nusa dan bangsa ketimbang ke New York atau Paris apalagi Singapura yang ujung-ujungnya cuma alasan kedok untuk tamasya dan shopping belaka. [***] 

(Penulis adalah anggota Dewan Penasehat Serikat Media Siber Indonesia)

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya