Berita

Havana, Kuba/net

Jaya Suprana

Serangan Misterius Havana

SABTU, 14 OKTOBER 2017 | 06:41 WIB | OLEH: JAYA SUPRANA

REZIM Donald Trump memulangkan lebih dari separuh personalia diplomatik kedutaan USA di Havana Kuba di samping memperingatkan warga USA agar jangan berkunjung ke Kuba selama para investigator belum menemukan penyebab apa yang mereka sebut sebagai "a misterious string of attacks" yang merusak kesehatan minimal 21 warga USA di Havana, Kuba.

Gangguan kesehatan yang dialami mulai dari pusing, mual, tinnitus, vertigo, pandangan buram, keletihan, isyu kognitif sampai insomnia. State Department USA menyatakan bahwa para korban telah menjadi sasaran serangan spesifik yang disengaja.

Misterius


Meski tidak ada yang mampu membuktikan sebab-musabab musibah yang menimpa 21 diplomat AS di Kuba, jelas bahwa situasi kondisi misterius ini memicu krisis paling parah dalam jalinan hubungan USA-Kuba yang telah dipulihkan oleh Presiden Obama sejak pertengahan 2015. Meski sama sekali belum ada perpetrator, motif atau modus operandi yang berhasil diidentifikasikan namun rezim Trump telah gigih melakukan intimidasi tuduhan.

Ben Rhodes sebagai mantan deputi keamanan nasional Presiden Obama yang berhasil menjalin komunikasi bagus dengan Kuba, berkicau keluhan melalui twitter "Goal of whoever is behind attacks seems to be sabotaging US-Cuba relations. Would be a shame if they succeed. Cuban people would suffer most.".
Josefina Vidal, sebagai kepala hubungan Kuba-AS menegaskan bahwa Menlu Kuba, Bruno Rodriguez, telah menjumpai Secretary of State, Rex Tillerson, di Washington untuk menjelaskan segenap upaya serius Kuba demi melindungi keamanan dan kesehatan para diplomat AS beserta keluarga di Kuba bahwa: "We consider that the decision announced by the Department of State is hasty and that it will affect the bilateral relations, specifically, the cooperation in matters of mutual interest and the exchanges on different fields between both countries,".

Konyol


Saya yang bersama ibu Ayla kebetulan pada bulan Desember 2016 mengunjungi Havana, sama sekali tidak mengalami gangguan kesehatan. Maka saya sulit mempercayai tuduhan USA terhadap Kuba. Dubes Kuba untuk Indonesia, Nirsia Castro Guevara, juga menjamin langsung kepada saya pribadi di Jakarta bahwa pemerintah Kuba selalu berupaya menjunjung tinggi etika hubungan internasional maka mustahil melakukan "serangan misterius" yang merusak kesehatan para diplomat Amerika Serikat di Havana.

Apalagi travel warning yang dikeluakan pemerintah USA dapat diyakini pasti berdampak buruk terhadap industri pariwisata Kuba yang sejak pemulihan hubungan diplomatik USA-Kuba telah mengalami peningkatan luar biasa sehingga pada tahun 2016 mendatangkan lebih dari 4 juta turis (termasuk saya dan Ibu Ayla) yang membawa masukan devisa senilai nyaris 2 miliar US Dolar.

Sekitar 615.000 turis berasal dari Amerika Serikat yang berarti meningkat 34% dari tahun 2015. Ilogis bahkan konyol apabila pemerintah Kuba sampai gegabah melakukan "serangan misterius" yang merusak kesehatan para diplomat USA di Havana sehingga memberi peluang bagi pemerintah USA untuk mendeklarasikan travel warning yang berpengaruh buruk terhadap ekonomi Kuba.

Penulis adalah pembelajar geopolitik dunia masa kini

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya