Berita

Yenny Wahid/Net

Politik

Yenny Wahid: Tak Mungkin Sekularisme Diterapkan Di Indonesia

JUMAT, 14 APRIL 2017 | 02:58 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Indonesia merupakan negara dengan penduduk yang kental dalam beragama. Karena itu pemisahan agama dan urusan-urusan dunia di ruang publik tidak akan bisa diterapkan di Indonesia.

Demikian disampaikan Direktur The Wahid Institute Yenny Wahid dalam acara diskusi publik bertema Merawat Pemikiran Guru-guru Bangsa di Jakarta, kemarin.

"Tidak mungkin sekularisme diterapkan di sini. Kalau dilakukan, maka akan memberikan ruang kepada atheis," kata Yenny, seperti dilansir NU Online.

Menurut putri Alm Gus Dur ini, praktik-praktik pemisahan agama dan urusan-urusan dunia di ruang publik secara murni itu tidak ada. Ia mencontohkan Negara Prancis yang terkenal keras dalam menerapkan sekularisme.

Ia menuturkan, di Perancis agama dan urusan dunia benar-benar dipisahkan seperti tidak bolehnya salat di kantor, anak-anak sekolah tidak boleh menggunakan simbol-simbol agama seperti jilbab dan lambang salib, dan menggunakan baju renang muslimah atau burkini juga menjadi masalah karena dianggap memamerkan agama di ruang publik.

"Tapi kenyatannya di sana Hari Raya Natal masih dirayakan. Agama sudah masuk komersialisasi," urainya.

Ia menjelaskan, hal tersebut dilakukan karena Negara-negara Barat memiliki trauma terhadap kekuatan gereja pada zaman dahulu yang menyebabkan perang saudara berkepanjangan dan menelan jutaan korban.

Adapun Indonesia, Yenny menilai, hubungan antara agama dan negara itu baik-baik saja di dalam sejarahnya. Baginya, saat ini Indonesia sudah memiliki formula yang baik dalam hubungan agama dan negara.

"Ada ruang untuk orang menampilkan identitasnya di ruang publik. Ini formula ajaib Pancasila yang harus dijaga. Orang (negara) lain masih mencarinya," terangnya.

Ia menyatakan, agama itu sudah menjadi bagian dan menjadi kekuatan dari Indonesia. Maka dari itu, ia menilai, sekularisme murni tidak akan pernah bisa diterapkan di negara dengan jumlah pulau terbanyak di dunia ini.

"Sekularisme murni tidak akan bisa diterapkan di Indonesia," tukasnya. [zul]

Populer

Demo di KPK, GMNI: Tangkap dan Adili Keluarga Mulyono

Jumat, 20 September 2024 | 16:22

Mantan Menpora Hayono Isman Teriak Tanah Keluarganya Diserobot

Jumat, 20 September 2024 | 07:04

Makin Ketahuan, Nomor Ponsel Fufufafa Dicantumkan Gibran pada Berkas Pilkada Solo

Senin, 23 September 2024 | 09:10

Pasukan Berani Mati Bela Jokowi Pembohong!

Minggu, 22 September 2024 | 14:03

Kejagung di Bawah ST Burhanuddin, Anak Buah Jalan Masing-masing

Rabu, 25 September 2024 | 17:11

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

Akun Fufufafa Ganti Nama dari Gibran jadi Slamet Gagal Total

Senin, 23 September 2024 | 08:44

UPDATE

Di Kampus UIPM, Siapa Saja Bisa Mengajukan Doktor HC seperti Raffi Ahmad

Selasa, 01 Oktober 2024 | 04:07

Pramono Janji Hidupkan Program Ahok soal Pengaduan Warga

Selasa, 01 Oktober 2024 | 03:45

Gelar HC Dicurigai Jadi Modal Raffi Ahmad Masuk Kabinet Prabowo

Selasa, 01 Oktober 2024 | 03:37

Bilal-Mulyana Laporkan Dana Kampanye Pilkada Cimahi Rp0

Selasa, 01 Oktober 2024 | 03:08

Kesaksian Putri Zulhas: Penunjukan Eko Patrio Sekjen PAN Bukan Tiba-tiba

Selasa, 01 Oktober 2024 | 02:32

Intimidasi Kelompok Kritis Pola Lama Oknum Aparat

Selasa, 01 Oktober 2024 | 02:14

Sambil Nyalakan Lilin, Cak Imin Baiat Caleg PKB

Selasa, 01 Oktober 2024 | 02:01

Atlet Peparnas Jakarta

Selasa, 01 Oktober 2024 | 01:39

Foto Selebgram Gita Savitri Dicatut UIPM

Selasa, 01 Oktober 2024 | 01:07

Cegah Bullying, Kader Demokrat Minta Disdik DKI Proaktif

Selasa, 01 Oktober 2024 | 01:03

Selengkapnya