Berita

Al Khaththath/net

Politik

Presiden PKS: Apa Iya Sebegitu Rupa Aparat Dalam Membela Calon Tertentu?

MINGGU, 02 APRIL 2017 | 08:58 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Sejumlah orang ditangkap pihak Kepolisian jelang aksi 313 Jumat kemarin dengan tuduhan permufakatan makar. Salah satunya adalah Sekjen Forum Umat Islam, M. Al Khaththtath.

Penangkapan Al Khaththtath ini memantik pertanyaan dari banyak kalangan. Apalagi sebelumnya, pihak Kepolisian juga melakukan hal yang terhadap sejumlah tokoh jelang aksi 212 awal Desember lalu.

Presiden PKS Mohammad Sohibul Iman mempertanyakan apakah gencarnya pengungkapkan kasus makar ini karena Presiden Jokowi takut dimakzulkan. Padahal menurutnya, untuk menurunkan Presiden di tengah jalan bukan perkara yang mudah.


"Sistem presidensial kita menganut fixed term 5 thn n presiden sulit dijatuhkan krn prosedur pemakzulan rumit. Tp knp isu makar sprt diobral?" katanya mempertanyakan lewat aku Twitter @msi_sohibuliman.

Lebih jauh dia menjelaskan dalam presidensial seperti itu, seorang presiden asal tidak melakukan pelanggaran hukum dan melakukan perbuatan tercela sulit dijatuhkan, sekalipun tidak berprestasi.

"Dg kata lain presiden yg tdk lakukan pelanggaran hukum+perbuatan tercela tdk usah cemas akan dimakzulkan, apalagi jika yakin berprestasi," sambungnya.

"Dg presidensial hasil amandemen sprt itu mestinya isu makar tdk diobral kayak era Orba (sblm amandemen). Jk msh diobral berarti ada anomali," tandasnya.

Menurutnya, sebenarnya sulit mempercayai bahwa anomali masih diobralnya isu makar saat ini adalah dampak dari pilkada DKI. "Apa iya aparat sebegitu rupa bela2in paslon ttt?" katanya mempertanyakan.
 
Semakin sulit dipercaya jika anomali itu akibat membela kepentingan dari pihak di balik reklamasi. "Apa iya pr pihak tsb lbh penting dr rakyat?" tanyanya lagi.

Namun, dari sejumlah fakta-fakta, justru semakin menguatkan praduga-praduga tersebut.

"Tp melihat fakta2 lapangan sulit dibantah bhw anomali ini terkait dg reklamasi+pilkada DKI, bahkan jg dg pilkada 2018 n pilleg+pilpres 2019," tandasnya. [zul]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya