Berita

Net

Politik

Tegakkan Hukum, Jangan Pisahkan Politik Dari Agama

RABU, 29 MARET 2017 | 17:39 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Keprihatinan Presiden Joko Widodo terjadinya gesekan di tengah masyarakat dalam Pemilihan Kepala Daerah memang dapat difahami. Namun, bukan berarti solusinya memisahkan agama dari politik atau memisahkan politik dari agama.

"Sebab gesekan itu hanyalah asap, dan apinya bukan pada relasi agama dan politik. Tapi pada masifnnya kecurangan, intimidasi, ketidaknetralan dan berbagai pelanggaran hukum dan aturan pilkada, yang dibiarkan saja," ungkap Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid kepada Kantor Berita Politik RMOL (Rabu, 29/3).

"Maka kalau serius ingin hilangkan asap, matikanlah apinya. Jangan malah api itu dijaga dan malah dikipas-kipasi. Karena hal itu justru bisa jadi pemicu asap yang menjadi dampak, bukannya padam. Tapi malah bisa menyebar semakin besar," sambung mantan Presiden PKS ini.


Justru menurutnya, keberadaan agama sangat penting. Karena kalaupun politik bisa menghadirkan gesekan, agama mengajarkan kedamaian dan kesejukan.

Dengan demikian, Hidayat malah khawatir kalau politik dijauhkan dari agama, semakin potensial menghadirkan gesekan yang bisa merugikan warga dan negara.

"Maka mestinya Presiden ajak umat beragama untuk laksanakan ajaran agama, apapun agamanya, agar perpolitikan dalam pesta demokrasi seperti pilkada, justru hadirkan harmoni dan solusi. Karena itu juga yang diajarkan agama," katanya mengingatkan.

Karena itu, menurutnya, semestinya Presiden justru mengingatkan rakyat Indonesia untuk tidak menyalahfahami apalagi sampai menistakan agama. Karena perbuatan tersebut juga dilarang oleh peraturan hukum yang berlaku di Indonesia.

"Juga (semestinya Presiden) ajak rakyat, dalam kegiatan politik seperti pilkada pun, untuk tetap melaksanakan ajaran agama, apapun agamanya. Karena selain melaksanakan ajaran agama itu dijamin dan dilindungi oleh konstitusi, juga karena agama memang ajarkan harmoni dan solusi," demikian Hidayat.[zul]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya