Berita

Mahfud MD

Politik

Mahfud MD: Berdasarkan Ajaran Islam, Agama dan Negara Satu Paket

RABU, 29 MARET 2017 | 07:54 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD mengaku tidak mengikuti secara detail isi pidato Presiden Jokowi bahwa politik dan agama harus dipisahkan. Karena itu dia tidak bisa menanggapi lebih jauh.

"Saya tidak ikuti detailnya, hanya baca judulnya. Harus dilihat konteksnya keseluruhan, isi pidatonya didengarkan dulu," jelas Mahfud saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL pagi ini.

Namun dia menjelaskan, kalau berdasarkan ajaran Islam, agama dan negara itu satu paket. Buktinya Nabi Muhammad diperintahkan untuk membentuk negara.

"Negara itu organisasi politik tertinggi di setiap masyarakat. Berarti Islam memandang politik itu bagian dari agama," sambung Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia ini.

Imam Al Ghazali, katanya mengutip ulama besar tersebut, pernah mengatakan bahwa negara dan agama itu adalah saudara kembar. Negara harus dijalankan berdasarkan moral agama. Sementara agama bisa dijalankan kalau dilindungi oleh negara.

"Agama tidak bisa dijalankan dengan baik kalau tidak ada perlindungan negara. Contohnya, zaman penjajahan agama tidak bisa berjalan karena negara anti agama Islam," ungkap Ketua Presidium KAHMI ini.
 
Meski demikian, negara sebagai organisasi politik tersebut tidak harus berbentuk dan bernama Islam. Islam menghajarkan untuk membentuk negara inklusif.

"Sehingga tidak disebut darul Islam, tapi darus salam, negara perdamaian. Ada toleransi di dalam negara. Itu ajaran Islam," sebutnya.

Untuk konteks Indonesia, dia menambahkan, tentang persenyawaan antara agama dan negara sudah final didiskusikan di Indonesia. Para pendiri bangsa menetapkan ideologi negara bersama Pancasila.

"Negara Pancasila itu itu adalah religious nation state. Negara kebangsaan yang berketuhanan. Berketuhanan itu artinya diberi spirit oleh agama-agama, bukan oleh satu agama," tandasnya. [zul]

Populer

Makin Ketahuan, Nomor Ponsel Fufufafa Dicantumkan Gibran pada Berkas Pilkada Solo

Senin, 23 September 2024 | 09:10

Pasukan Berani Mati Bela Jokowi Pembohong!

Minggu, 22 September 2024 | 14:03

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Kejagung di Bawah ST Burhanuddin, Anak Buah Jalan Masing-masing

Rabu, 25 September 2024 | 17:11

Akun Fufufafa Ganti Nama dari Gibran jadi Slamet Gagal Total

Senin, 23 September 2024 | 08:44

Gibran Tidak Layak dan Tidak Boleh Dilantik Menjadi Wakil Presiden

Sabtu, 21 September 2024 | 08:09

UPDATE

Masuk Komite III DPD, Komeng Bakal Perjuangkan Hari Komedi Nasional

Selasa, 01 Oktober 2024 | 14:04

Kadis Pendidikan Polman Diduga Arahkan Guru Dukung Paslon Tertentu di Pilkada

Selasa, 01 Oktober 2024 | 13:57

KPU Harusnya Beberkan Rekam Jejak Dewan Bukan Umur

Selasa, 01 Oktober 2024 | 13:53

IKI Indonesia Naik ke Level 52,48 per September 2024

Selasa, 01 Oktober 2024 | 13:47

Iran Tolak Kirim Tentara ke Lebanon, Optimis Hizbullah Kuat Lawan Israel

Selasa, 01 Oktober 2024 | 13:46

Hilgers dan Reijnders Resmi Jadi WNI, Sepak Bola Nasional Makin Maju

Selasa, 01 Oktober 2024 | 13:44

Fokus Perjuangkan Hari Komedi, Komeng Ogah Jadi Pimpinan DPD

Selasa, 01 Oktober 2024 | 13:20

Kekayaan Melonjak, Mark Zuckerberg Resmi Gabung Klub 200 Miliar Dolar Bareng Elon Musk

Selasa, 01 Oktober 2024 | 13:18

BPOM Ancam Cabut Izin Kosmetik Overclaim, Influencer Juga Bakal Dipanggil

Selasa, 01 Oktober 2024 | 13:07

Korban Banjir Nepal Tembus 193 Orang

Selasa, 01 Oktober 2024 | 12:59

Selengkapnya