Berita

Net

Politik

Komnas HAM: Insiden Dua Mahasiswa Unsri Tewas Tenggelam Harus Diinvestigasi

SELASA, 28 MARET 2017 | 18:45 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) turut berduka atas meninggalnya dua mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sriwijaya Indralaya, Taufik dan Kikjet.

Keduanya tewas tenggelam di danau tadah hujan di belakang kampus tersebut pada Minggu petang (27/3) saat mengikuti kegiatan pendidikan dasar (diksar) yang digelar Badan Eksekutif Mahasiswa FKIP Unsri.

"Dunia pendidikan Indonesia kembali berduka," jelas Komisioner Komnas HAM, Maneger Nasution, petang ini.

Dia mengkritik kepada pihak kampus. Menurutnya, alasan tenggelam karena korban tidak bisa berenang yang disampaikan pihak kampus Unsri seolah "masuk akal".

"Padahal itu menunjukkan betapa miskinnya tradisi riset di dunia kampus. Bayangkan untuk menjamin keselamatan mahasiswa, warga kampusnya sendiri, tidak punya data yang memadai. Kalau mahasiswa tidak pandai berenang, kenapa kegiatan mahasiswa justru dilakukan di lokasi yang berbasis air?" katanya mempertanyakan.

Karena itu dia mendesak kepolisian menginvestigasi peristiwa tersebut secara profesional, independen dan terbuka.

Dia juga meminta pimpinan kampus untuk melakukan evaluasi terhadap manajemen dan tata kelola kegiatan kemahasiswaan di lingkungan Unsri.

"Mendesak Kemenristek Dikti untuk mengevaluasi pimpinan Unsri," sambungnya.

Dalam catatan publik, peristiwa Unsri ini adalah pengulangan yang kesekian kalinya. Dengan demikian patut diduga negara gagal hadir menunaikan tugas konstitusionalnya menjamin tidak akan terulang lagi peristiwa yang sama (guarantees of nonrecurrence).

"Untuk itu Presiden Jokowi patut mempertimbangkan untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja dunia pendidikan Indonesia," tandasnya. [zul]

Populer

Makin Ketahuan, Nomor Ponsel Fufufafa Dicantumkan Gibran pada Berkas Pilkada Solo

Senin, 23 September 2024 | 09:10

Pasukan Berani Mati Bela Jokowi Pembohong!

Minggu, 22 September 2024 | 14:03

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Kejagung di Bawah ST Burhanuddin, Anak Buah Jalan Masing-masing

Rabu, 25 September 2024 | 17:11

Akun Fufufafa Ganti Nama dari Gibran jadi Slamet Gagal Total

Senin, 23 September 2024 | 08:44

Gibran Tidak Layak dan Tidak Boleh Dilantik Menjadi Wakil Presiden

Sabtu, 21 September 2024 | 08:09

UPDATE

Masuk Komite III DPD, Komeng Bakal Perjuangkan Hari Komedi Nasional

Selasa, 01 Oktober 2024 | 14:04

Kadis Pendidikan Polman Diduga Arahkan Guru Dukung Paslon Tertentu di Pilkada

Selasa, 01 Oktober 2024 | 13:57

KPU Harusnya Beberkan Rekam Jejak Dewan Bukan Umur

Selasa, 01 Oktober 2024 | 13:53

IKI Indonesia Naik ke Level 52,48 per September 2024

Selasa, 01 Oktober 2024 | 13:47

Iran Tolak Kirim Tentara ke Lebanon, Optimis Hizbullah Kuat Lawan Israel

Selasa, 01 Oktober 2024 | 13:46

Hilgers dan Reijnders Resmi Jadi WNI, Sepak Bola Nasional Makin Maju

Selasa, 01 Oktober 2024 | 13:44

Fokus Perjuangkan Hari Komedi, Komeng Ogah Jadi Pimpinan DPD

Selasa, 01 Oktober 2024 | 13:20

Kekayaan Melonjak, Mark Zuckerberg Resmi Gabung Klub 200 Miliar Dolar Bareng Elon Musk

Selasa, 01 Oktober 2024 | 13:18

BPOM Ancam Cabut Izin Kosmetik Overclaim, Influencer Juga Bakal Dipanggil

Selasa, 01 Oktober 2024 | 13:07

Korban Banjir Nepal Tembus 193 Orang

Selasa, 01 Oktober 2024 | 12:59

Selengkapnya