Berita

Peggy dan Faisal

Pertahanan

Pemuda Muhammadiyah Siap Jadi Penjamin Penangguhan Penahanan Rubby Peggy

SENIN, 20 MARET 2017 | 13:05 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Pemuda Muhammadiyah akan mengawal penanganan kasus Rubby Peggy, tersangka kasus pengeroyokan terhadap pendukung Ahok-Djarot, Iwan Batak.

Bahkan Pemuda Muhammadiyah siap menjadi penjamin penangguhan penahanan remaja masjid tersebut.

Demikian disampaikan Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Bidang Hukum, Faisal, kepada Kantor Berita Politik RMOL lewat sambungan telepon sesaat lalu. Saat ini, Faisal berada di Polres Jakart Barat, tempat Rubby Peggy ditahan.

Lebih jauh Faisal menjelaskan saat ini ada dua tim yang menangani kasus Peggy. Pertama, ACTA yang menjadi kuasa hukum. Saat ini Tim ACTA sedang melakukan upaya penangguhanan penahanan.

"Kami lagi tunggu mereka. Kami siap sebagai penjamin," ucap Faisal, didampingi Pedri Kasman pengurus Pemuda Muhammadiyah lainnya.

Tim kedua adalah, LBH Paham. Lembaga ini mendapat kuasa hukum khusus dalam melakukan mediasi dengan pihak Iwan Batak.

"Mediasi baru berproses. Mediasi ini diinisiasi Babinsa," sambungnya.

Dia sendiri menyambut baik mediasi tersebut. Karena dalam hukum dikenal istilah ultimum remedium, hukum menjadi jalan terakhir kalau pendekatan kekeluargaan tidak mencapai kesepakatan.

Namun, dia menyarankan mediasi diberi tenggat waktu dua hari. Kalau memang tidak tercapai kata sepakat, pihaknya siap melaporkan ke Kompolnas, Komnas HAM, termasuk melakukan laporan balik.

"Proses penyidikan tidak menghormati tersangka. Peggy tidak diperbolehkan memakai celana pajang dan sajadah panjang. Sehingga tidak bisa shalat dengan normal. Kepalanya juga sudah digunduli," ungkapnya.

Soal pelaporan balik, dia menambahkan, karena Iwan Batak ditengarai sudah mengganggu ketertiban dan penghinaan terhadap seorang Ibu Zaenab dengan kata-kata tidak pantas.

"Ini untuk menegakkan keadaban publik, yang sudah dirusak Iwan," ungkapnya.

Informasi yang dia peroleh, Iwan yang merupakan kader Pospera tersebut memang sudah kerap meresahkan masyarakat. Bahkan saat ini sudah terkumpul setidaknya 50 KTP dari warga yang memberikan kesaksian demikian.

"Jadi pemukulan itu juga akumulasi. Dan bukan Peggy sendiri yang melakukannya," tandasnya.

Seperti sudah banyak diberitakan, kasus ini bermula dari insiden yang terjadi pada Senin malam (13/3) di Kelurahan Kalianyar, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat. Iwan bersama temannya Kabor dan Gleng menenggak minuman keras jenis vodka dan selesai sekitar pukul 22.00 WIB.

Kapolsek Tambora, Muhammad Syafi'i menjelaskan, Iwan kemudian melintas di depan rumah warga bernama Nena Zaenab (58) dan berteriak "Hidup Ahok". Suara Iwan yang kencang membuat pengurus Pimpinan Cabang Aisyiah tersebut kaget dan berkata, "Bang*** lo."

Iwan menimpali dengan ucapan loe yang bang***. Ucapan Iwan itu didengar Idam Topan, anak Ibu Zaenab. Tak terima ibunya dihina seperti itu, pria berusia 30 tahun itu pun mengejar Iwan bersama kedua temannya, Rubi Pegy (26) dan Angga (23) yang berada di lokasi. Kemudian bersama-sama memukuli Iwan.

Beruntung, masih menurut Kapolsek, perkelahian tersebut dapat dipisahkan warga. Namun para pelaku masih belum puas, sehingga mereka mencari Iwan. Sekitar pukul 23.15 WIB, para pelaku menemukan Iwan dan memukuli Iwan hingga mengalami luka.

Saat ini pihak Kepolisian masih mencari dua pelaku lainnya. [zul]

Populer

Makin Ketahuan, Nomor Ponsel Fufufafa Dicantumkan Gibran pada Berkas Pilkada Solo

Senin, 23 September 2024 | 09:10

Pasukan Berani Mati Bela Jokowi Pembohong!

Minggu, 22 September 2024 | 14:03

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Kejagung di Bawah ST Burhanuddin, Anak Buah Jalan Masing-masing

Rabu, 25 September 2024 | 17:11

Akun Fufufafa Ganti Nama dari Gibran jadi Slamet Gagal Total

Senin, 23 September 2024 | 08:44

Gibran Tidak Layak dan Tidak Boleh Dilantik Menjadi Wakil Presiden

Sabtu, 21 September 2024 | 08:09

UPDATE

Masuk Komite III DPD, Komeng Bakal Perjuangkan Hari Komedi Nasional

Selasa, 01 Oktober 2024 | 14:04

Kadis Pendidikan Polman Diduga Arahkan Guru Dukung Paslon Tertentu di Pilkada

Selasa, 01 Oktober 2024 | 13:57

KPU Harusnya Beberkan Rekam Jejak Dewan Bukan Umur

Selasa, 01 Oktober 2024 | 13:53

IKI Indonesia Naik ke Level 52,48 per September 2024

Selasa, 01 Oktober 2024 | 13:47

Iran Tolak Kirim Tentara ke Lebanon, Optimis Hizbullah Kuat Lawan Israel

Selasa, 01 Oktober 2024 | 13:46

Hilgers dan Reijnders Resmi Jadi WNI, Sepak Bola Nasional Makin Maju

Selasa, 01 Oktober 2024 | 13:44

Fokus Perjuangkan Hari Komedi, Komeng Ogah Jadi Pimpinan DPD

Selasa, 01 Oktober 2024 | 13:20

Kekayaan Melonjak, Mark Zuckerberg Resmi Gabung Klub 200 Miliar Dolar Bareng Elon Musk

Selasa, 01 Oktober 2024 | 13:18

BPOM Ancam Cabut Izin Kosmetik Overclaim, Influencer Juga Bakal Dipanggil

Selasa, 01 Oktober 2024 | 13:07

Korban Banjir Nepal Tembus 193 Orang

Selasa, 01 Oktober 2024 | 12:59

Selengkapnya