Berita

Gede Pasek

Politik

Pasek Harus Ngaca Diri Sebagai Imigran Di Hanura, Jangan Buat Kegaduhan

SENIN, 06 MARET 2017 | 15:29 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Gede Pasek Suwardika boleh saja saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Umum DPP Partai Hanura. Tapi harus sadar, dia adalah dia tetap seorang imigran atau pendatang baru di partai yang didirikan Wiranto tersebut.

Karena itu, Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga DPP Gerakan Muda Nurani Rakyat (Gemura) Ria Satria mengingatkan Gede Pasek Suwardika bisa mengaca diri dan tidak membuat kegaduhan.

"Sebaiknya Pasek bisa mengaca diri agar tidak membuat kegaduhan politik di Hanura, " jelas Ria Satria di Jakarta Senin (6/3).


Sebagai imigran yang baru seumur jagung di Hanura, Gede Pasek harus belajar dulu tentang filosofi dan semangat untuk apa Partai Hanura didirikan. Diingatkannya, Partai Hanura dibangun di atas landasan Hati Nurani, bukan sok kuasa atau premanisme.

"Jadi sebaiknya kebiasaan buruk Gede Pasek ketika di Partai Demokrat dulu yang senang membuat kegaduhan dengan sesama kader partai tidak dibawa-bawa ke Hanura," tegasnya.

Mantan Pengurus Partai Demokrat yang saat ini menjadi anggota DPD RI tersebut juga diingatkan untuk tidak menularkan virus konflik kepada kader pribumi Hanura yang telah berdarah-darah mendirikan dan membangun partai. Karena, katanya lagi, sangat tidak pantas kebiasaan buruk berkonflik di partai sebelumnya dibawa bawa kagi ke rumah baru Hanura.

"Sebaiknya Pak Oesman Sapta sebagai Katua Umum DPP Partai Hanura, dan sesama imigran di Hanura, dapat mengingatkan Gede Pasek tentang tatakrama dan etika bersikap dan berbicara sebagai pendatang baru di rumah baru Hanura,"h imbau Ria Satria.

Seluruh kader Hanura, dia menambahkan, menyadari dan terusik harga diri serta marwahnya. Tidak hanya terhadap perilaku Pasek saja,  tetapi juga semua imigran-imigran politik di Hnaura hari ini yang besikap sewenang wenang dan sok kuasa pada partai yang selama ini dikelola dengan mengedepan hati nurani.

Kegaduhan di internal Partai Hanura dimulai dari pernyataan Gede Pasek Suardika bahwa Gemura bukan lagi organisasi otonom Partai Hanura. Alasannya, ketua umum Gemura maju menjadi caleg dari partai lain. Dia juga menuduh Gemura telah dijadikan dagangan politik menjadi preseden buruk bagi kemajuan dan kejayaan partai Hanura.

Pernyataan Pasek tersebut menyusul sikap polirik Gemura yang mendukung pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno di putaran kedua Pilkada DKI Jakarta. Sementara Hanura merupakan pendukung petahana Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.

Sebelumnya Wakil Ketua Umum Bidang Internal DPP Gemura Samiyanto Athar menegaskan Ketua Umum Gemura Oktasari Sabil tidak pernah menjadi caleg dari partai lain. Dua kali pemilu, tahun 2009 dan 2014, Oktasari maju menjadi caleg dari Hanura. Pada pemilu 2009 dia mendulang suara signifikan di dapil Papua Barat, dan 2014 memperoleh suara tertinggi di Papua.

"Gede Pasek baru bergabung dan dilantik oleh Hanura sebagai pengurus pada tanggal 22 Februari, sementara keputusan mengeluarkan Gemura dinyatakan sebelum dia dilantik. Sangat tidak masuk akal," kata Plt Ketua DPD Gemura DKI ini. [zul]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya