Berita

Mulfachri Harahap

Hukum

Dikhawatirkan Terjadi Guncangan Politik, PAN Dukung Pengusutan Kasus KTP Elektronik

SABTU, 04 MARET 2017 | 11:52 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

. Partai Amanat Nasional (PAN) mendukung pengusutan kasus korupsi pengadaan Kartu Tanda Penduduk berbasis elektronik (E-KTP). Namun diharapkan, tidak ada muatan politik dalam penuntasan kasus yang telah merugikan negara sebesar Rp 2,3 triliun tersebut.

"Mudah-mudahan pengungkapan kasus itu semata-mata untuk penegakan hukum dan keadilan," jelas Wakil Ketua Umum DPP PAN, Mulfachri Harahap, saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL (Sabtu, 4/3).

Mulfahri sendiri tidak tahu siapa saja yang terlibat. Pihaknya menunggu persidangan perdana dengan terdakwa Irman dan Sugiharto yang akan digelar pada Kamis depan (9/3). Ketua KPK Agus Raharjo menyampaikan, akan terungkap sejumlah nama besar dalam materi dakwaan.


"Kita tunggu saja. Saya kira, mereka (KPK) yang paling tahu siapa saja yang ada dalam pusaran kasus e-KTP," jelas Mulfahri.

Soal dugaan keterlibatan politikus PAN yang disebut-sebut di sejumlah wahana seperti media sosial, Mulfachri memastikan pihaknya sudah meminta klarifikasi.

"Tentu kita sudah minta klarifikasi. Yang bersangkutan mengaku tidak tahu-menahu, tidak menerima apapun dari dugaan kejahatan atau dari proyek e-KTP," ungkapnya.

Meski demikian, PAN menyerahkan sepenuhnya pada proses hukum.

"Kita hargai, kita respect terhadap mekanisme hukum yang sedang berlangsung. Tapi sekali lagi, kita berharap semata-mata demi penegakan hukum," katanya menekankan.

Karena itu, dia memastikan tidak ada serangan balik ke KPK dari pihaknya kalau nama politikus PAN disebutkan dalam persidangan pekan depan. "Enggak ada, serangan balik apa," sebutnya balik mempertanyakan. [Baca: Ungkap Nama-Nama Besar Dalam Kasus e-KTP, KPK Siap Ladeni Serangan Balik]

Sebab sebelumnya, Ketua KPK Agus Raharjo berharap tidak ada goncangan politik yang besar terkait penyebutan nama-nama elite politik tersebut.

Terkait guncangan politik, Wakil Ketua Komisi III DPR ini menambahkan, sudah kerap terjadi. Tapi demokrasi di Indonesia justru semakin matang.

"Sudah beberapa kali diguncang, ternyata tidak ada masalah dengan kehidupan politik. Tetap saja bisa berjalan dan survive. Demokrasi kita insya Allah menuju lebih baik, yang akan bisa kita wariskan untuk anak cucu," tandasnya. [zul]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya