Berita

Buya Yunahar (tengah)

Hukum

SIDANG PENISTAAN AGAMA

Penolakan Ahok Terhadap Ketua PP Muhammadiyah Manuver Untuk Menutupi Kelemahan

RABU, 22 FEBRUARI 2017 | 13:24 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Meski ditolak oleh Terdakwa kasus penistaan agama Basuki T. Purnama dan tim penasihat hukumnya, Prof. Yunahar Ilyas akhirnya tetap memberikan keterangan selaku ahli agama dalam sidang ke-12 kemarin (Selasa, 21/2).

Hal itu tak lepas dari pembelaan Jaksa Penuntut Umum, pihak yang menghadirkan Ketua PP Muhammadiyah tersebut.

"Namun kami sangat senang dan apresiasi terhadap pembelaan oleh Jaksa Penuntut Umum bahwa Prof. Yunahar sangat tepat dihadirkan sebagai ahli agama. Sehingga akhirnya Majelis Hakim menetapkan bahwa sidang dilanjutkan dengan agenda mendengarkan keterangan ahli, Prof. Yunahar," jelas Komandan Kokam PP Pemuda Muhammadiyah, Mashuri Masyhuda, dalam rilisnya (Rabu, 22/2).


Sepanjang persidangan, pihaknya menyaksikan langsung di ruang sidang bahwa Prof.Yunahar sangat jelas dan mendalam dalam memberikan keterangan terkait pernyataan Ahok yang disampaikan pada 27 September 2016 lalu di Kepulauan Seribu. Dengan jelas, beliau menyebut pernyataan itu mengandung unsur penistaan terhadap Ulama dan Al Qur'an.

"Kata 'dibohongi' yang digunakam Ahok jelas sangat tidak tepat. Ahok berarti menyebut para ulama dan siapa saja umat Islam yang menyampaikan Surat Al Maidah 51 berbohong dan Al Maidah 51 alat kebohongan. Sekalipun tafsir kata 'auliya' dalam ayat itu bisa berarti 'teman setia, penolong, dan lain-lain. Tapi menyebut orang yang mengartikannya sebagai 'pemimpin' berbohong itu jelas suatu penghinaan," ungkap Mashuri mengutip pernyataan Prof. Yunahar.

Karena itu, mereka menduga penolakan kubu Ahok terhadap Buya Yunahar merupakan bagian dari manuver. Pihak Ahok ditengarai berupaya menutupi kelemahan mereka untuk menanggapi keterangan yang dipaparkan secara sangat mendalam pakar Tafsir tersebut.

"Hal ini dapat dibuktikan dengan fakta sidang sebelumnya, dimana pihak Terdakwa selalu melontarkan pertanyaan di luar substansi permasalahan," tandasnya.

Pengurus PP Pemuda Muhammadiyah lainnya, Ihsan Marsha, menjelaskan mereka tersinggung dan sangat menyayangkan cara-cara yang dipakai pihak Ahok dalam persidangan yang terhormat tersebut.

"Mereka (kubu Ahok) semestinya menjunjung tinggi etika dan menghormati para ulama. Jika mereka keberatan dengan materi kesaksian, semestinya materi itu yang dibantah. Penasehat hukum Ahok kami lihat sudah kehilangan akal untuk melakukan pembelaan, sehingga mereka mencari-cari celah untuk bermanuver," tandas Sekretaris PP Pemuda Muhammadiyah ini. [zul]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya