Berita

Politik

ELS Luncurkan Sistem Digital Manajemen dan Administrasi Sekolah

JUMAT, 10 FEBRUARI 2017 | 08:52 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Masalah serius yang dihadapi oleh sekolah maupun universitas di Indonesia saat ini adalah bagaimana mengelola kegiatan. Kendala utama yang dihadapi oleh sistem manual adalah biaya yang boros, performa sistem yang lamban, menambah beban kerja, dan tidak interaktif.

Berangkat dari persoalan tersebut, Chief Excecutive Officer (CEO) Edugate Learning System, Vincent Kwan dan timnya, siap meluncurkan  sistem digital dengan nama platform Edugate Learning System (ELS).

Dengan sistem digital yang dikembangkan oleh tim yang terdiri dari generasi muda ini, sistem manajemen dan administrasi menjadi lebih rapi, hemat, cepat dan dapat membantu pihak sekolah, universitas, dan orang tua.

Terdapat 120 features yang dikembangkan oleh Vincent, anak muda yang saat masih kuliah namun sudah  memimpin perusahaan sendiri, untuk mendukung proses belajar mengajar menjadi lebih baik dan terintegrasi dengan sistem digital bagi sekolah dan universitas.

"Sebut saja mulai dari features yang membuat proses belajar mengajar menjadi lebih efisien, mudah dan sederhana, seperti e-journals, e-book, online chatting, mobile apps, parental control, plagiarism checker yang bertujuan untuk melakukan pengecekan karya tulis apakah karya tulis tersebut tergolong plagiat atau tidak, dan forum komunikasi bagi guru, dosen, murid, mahasiswa-mahasiswi, dan orang tua," jelas Vincent dalam keterangannya (Jumat, 10/2).

Di samping itu, dengan adanya fasilitas pendaftaran sekolah atau universitas via online dan sistem pembayaran online melalui Payment Gateaway (DOKU) dapat membantu agar proses pendaftaran murid baru menjadi lebih mudah, efisien dan hemat .

"Setiap pembayaran yang terkait dengan sekolah atau universitas, termasuk didalamnya pemberitahuan atas laporan aktivitas siswa dapat diakses secara real-time; tersedianya akses setiap waktu dan dapat dengan mudah diakses oleh guru, dosen, murid, mahasiswa-mahasiswi, dan orang tua untuk mengetahui nilai ujian dan kegiatan belajar mengajar melalui perangkat elektronik, baik melalui komputer maupun melalui mobile phone," tandasnya.

Uniknya lagi, setiap sekolah dan universitas yang memiliki sistem ELS ini dapat memiliki nama sendiri yang diinginkan oleh sekolah dan universitas, hal ini karena sistem memang dirancang sesuai dengan permintaan pihak sekolah dan universitas (custom design).  Pihak ELS bahkan memberikan server tersendiri kepada pihak sekolah maupun universitas untuk dapat mengelola data-data pribadi milik sekolah dan universitas secara mandiri dan terintegrasi.

Lebih jauh, Vincent Kwan menjelaskan pihak sekolah atau universitas dapat menghubungi ELS untuk membangun sistem ini di sekolah atau universitas. Pihak ELS akan memasang sistemnya di sekolah atau universitas, memberikan server secara gratis dan melaksanakan pelatihan-pelatihan bagi perwakilan sekolah dan universitas yang dapat diwakili oleh guru, dosen, teknisi, murid, mahasiswa-mahasiswi dan pihak lainnya yang ditunjuk oleh sekolah dan universitas.

"Dengan pemberian server secara gratis kepada pihak sekolah dan universitas, maka kerahasiaan data milik sekolah dan universitas tidak lagi menjadi masalah oleh karena data-data sepenuhnya ada di tangan pihak sekolah dan universitas," ucapnya.

Pihak ELS sendiri tidak membebankan biaya apapun kepada pihak sekolah dan universitas. Biaya penggunaan sistem ELS akan membebankan biaya pemeliharaan (maintenance) kepada murid dan orang tua saat mendaftarkan anaknya. [zul]

Populer

Makin Ketahuan, Nomor Ponsel Fufufafa Dicantumkan Gibran pada Berkas Pilkada Solo

Senin, 23 September 2024 | 09:10

Pasukan Berani Mati Bela Jokowi Pembohong!

Minggu, 22 September 2024 | 14:03

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Kejagung di Bawah ST Burhanuddin, Anak Buah Jalan Masing-masing

Rabu, 25 September 2024 | 17:11

Akun Fufufafa Ganti Nama dari Gibran jadi Slamet Gagal Total

Senin, 23 September 2024 | 08:44

Pasukan Berani Mati Bela Jokowi Tak Nongol di Patung Kuda

Minggu, 22 September 2024 | 13:26

UPDATE

Undang Parpol, MK Jelaskan Mekanisme Perselisihan Hasil Pilkada

Rabu, 02 Oktober 2024 | 10:03

Rano Karno Pastikan Naturalisasi Diperlukan Timnas Indonesia

Rabu, 02 Oktober 2024 | 09:48

Harga Minyak Dunia Langsung Mendidih Usai Iran Luncurkan Rudal ke Israel

Rabu, 02 Oktober 2024 | 09:45

KPK Temukan Uang Tunai saat Geledah Rumah Milik Keluarga Abdul Ghani Kasuba

Rabu, 02 Oktober 2024 | 09:36

Menyambut 77 Tahun Usia Pakistan, Isu Pernikahan Anak Masih Jadi Perhatian

Rabu, 02 Oktober 2024 | 09:23

Nepal Siap Kirim Banyak Tenaga Kerja ke Jepang

Rabu, 02 Oktober 2024 | 09:15

Haji Isam Kembali Sandarkan Alat Berat di Merauke

Rabu, 02 Oktober 2024 | 09:12

Claudia Sheinbaum Dilantik sebagai Presiden Perempuan Pertama Meksiko

Rabu, 02 Oktober 2024 | 08:52

AHY Tendang Bola Persahabatan di HUT Nasional Korsel

Rabu, 02 Oktober 2024 | 08:04

Dirjen Bimas Islam Kemenag: 255.989 Tanah Wakaf Tersertifikasi per September 2024

Rabu, 02 Oktober 2024 | 08:02

Selengkapnya