Nasaruddin Umar/Net
Nasaruddin Umar/Net
MERAWAT toleransi di negÂara multi etnik dan agama tidak gampang. Tidak cuÂkup hanya mengandalkan warisan psikologis sebagai sesama warga bangsa yang memiliki persamaan sejarah. Tidak cukup juga dengan peraturan-peraturan SKB Menteri, bahkan tidak cukup dengan perpres, tetapi diperlukan peraturan setingkat UnÂdang-Undang (UU) untuk memandu dan sekaligus merawat kerukunan dan toleransi antar etnik dan agama di negeri ini.
Negara yang dipadati oleh berbagai suku, bangÂsa, agama, dan kepercayaan seperti Indonesia, konflik antara agama dan etnik sewaktu-waktu bisa terjadi. Perjalanan sejarah bangsa Indonesia memÂbuktikan hal ini. Indonesia sudah kenyang dengan konflik agama dan etnik, namun konflik tersebut seÂlalu bisa diatasi dengan cepat karena adanya perÂsamaan sejarah panjang sebagai warga bangsa. Sama-sama menjalani kehidupan senasib dan sepÂenderitaan, mengalami pengalaman pahit hidup di bawah penjajahan konlonial Belanda, sama-sama mengalami berbagai dampak buruk bencana alam, dan berbagai cobaan dalam kehidupan berbangsa dan dan negara lainnya, baik berupa bencana lokal maupun nasional.
Kehadiran UU yang secara khusus mengatur kerukunan antar umat beragama dan berkeperÂcayaan di negara ini sangat diperlukan. SebeÂnarnya sudah ada UU No. 1 tahun 1965 tentang penistaan agama tetapi terlalu ringkas, hanya 3 ayat, untuk menyelesaikan kompleksitas konflik keagamaan di negeri ini. Sudah waktunya yang tepat UU itu hadir sebelum terjadi hal-hal yang tidak diinginkan bersama yaitu konflik terbuka antara umat beragama. Kita semua tahu bahwa konflik keagamaan jauh lebih bahsyat akibatnya ketimbang konflik primordial seperti suku, bangÂsa, dan kedaerahan. Jika konflik agama terjadi maka berlaku motto: 'Isy kariman au mut syahiÂdan (Hidup mulia atau mati syahid).
Populer
Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21
Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58
Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37
Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29
Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12
UPDATE
Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12
Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10
Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48
Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29
Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24
Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15
Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58
Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52
Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34
Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33