Berita

Nasaruddin Umar/Net

Harapan Dunia Terhadap Indonesia (24)

Harapan China Terhadap Indonesia

SENIN, 21 NOVEMBER 2016 | 08:21 WIB | OLEH: NASARUDDIN UMAR

INDONESIA dan China ditakdirkan sebagai bangsa berpenduduk besar dan majemuk. China memiliki hubungan baik dengan Indonesia. Bukan hanya Karena tetangga secara geografis tetapi juga kedua negara sama-sama menjunjung tinggi nilai-nilai luhur budayanya. China juga menampung penduduk muslim cukup besar, bahkan salah satu provinsinya yaitu Xinjian dipadati mayoritas umat Islam. Salah satu ciri khas China ialah kegemarannya untuk merantai. Hampir semua daratan yang ada dikolong langit ini ada warga turunan Cinyanya.

Semenjak 14 abad lalu Nabi Muhammad saw menginstruksikan: Uthlubul ‘ilm wa lau bis shin (Tuntutlah ilmu walau sampai ke China). Hadis ini sarat dengan berbagai makna. Pertanyaan kita ialah kenapa Nabi memerintahkan umat Islam menuntut ilmu jauh-jauh ke tanah China? Bukankah kekayaan intelektual Yunani kuno sudah ada di Eropa saat itu? Ada apa di China ketika itu? Dinasti apa yang berkuasa saat itu, sehingga Nabi seolah tanpa keraguan meminta umatnya jauh datang ke China menuntut ilmu.

Penulis pernah mengunjungi pusat-pusat budaya China. Tradisi kuno China yang sudah berumur ribuan tahun tetap terlestarikan sampai sekarang. Etos kerja yang disiplin, keluhuran budi pekerti, kesederhanaan hidup, dan penghargaan terhadap nilai dan rasa kemanusiaan sangat dijunjung tinggi. Jika saja mereka bersyahadat maka sudah barang tentu banyak orang menilai mereka lebih Islami dari pada negara-negara yang lebih utama memeluk Islam, bahkan mung­kin tempat Islam itu lahir.


Penulis juga pernah menyaksikan sendiri sebuah perusahaan besar, Good-Ark, di daerah Suzhou, pinggir kota Shanghai, yang bergerak di dalam bidang elektronik, pensuplay chips dan komponen computer dan hanphon terbesar di dunia, menerapkan konsep kerja budaya luhur China (The Ancient tradition of China’s Working). Luar biasa dan fantastic. Sedemikian luas ham­paran lokasi pabrik dan perkantoran, mempeker­jakan 2.300 karyawan, tetapi sama sekali tindak menggunakan cleaning services. Dalam waktu yang sangat tepat mereka serentak makan tanpa kedengaran bunyi piring atau suara yang berisik. Mereka betul-betul menghayati makanan yang mereka makan sambil memuji leluhur (mungkin Tuhan merut persepsi sebagian orang). Selesai makan mereka membersihkan sendiri peralatan makanan mereka.

Mereka sudah terdoktrin untuk mencintai pekerjaan mereka seperti mencintai dirinya sendiri. Mereka memasang motto: "In our dictionary there is no "suffering" but only "happiness" is to be found" (Di dalam kamus kami tidak ada "penderitaan", yang ada hanya "kebahagiaan" yang ditemukan". Mereka menerapkan delapan perinsip kerja yaitu: Pendidikan yang humanis (humanist education), pengelolaan perusahaan secara hijau (green enterprise), mempromosikan kesehatan (health promotion), pilantropi, program training voluntir, keindahan yang berprikemanu­siaan, bertanggung jawab penuh, dan kesejahteraan karyawan. Di sepanjang dinding perusahaan tidak ada yang kosong tetapi semuanya dipasang pamphlet cantik yang berisi pesan-pesan leluhur seperti: Change suffering to happiness, change evil to good, change delusion to awakening, change complexity to compassion, change per­sonnel to family, change this scene to a virtuous place, change the supplier to Customer.

Para karyawan juga ditradisikan sangat men­cintai orang tua. Setiap pekerja diminta mem­biasakan diri mencuci kaki kedua orang tuanya sambil menggunting dan membersihkan kuku­nya. Setiap tahun mereka melakukan apa yang disebut dengan Family gathering, anak-anak dan orang tua karyawan datang ke kantor dalam berbagai acara kegembiraan sambil berdoa agar perusahaan terus berkembang dan diberkahi.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya