Berita

Budi Arie Setiadi/Net

Politik

Ketum Projo: Harusnya Kita Bangga Dengan Archandra Tahar

MINGGU, 14 AGUSTUS 2016 | 13:55 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Dewan Pimpinan Pusat Pro Jokowi (DPP Projo) ikut menanggapi kontroversi isu kewarganegaraan ganda Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Archandra Tahar.

"Kami menilai bahwa Presiden Jokowi sudah sangat tepat mengangkat Archandra Tahar sebagai menteri ESDM. Isu kewarganegaraan pasti sudah dicermati Presiden sebelum mengangkatnya. Apalagi kami mendapat informasi bahwa Menteri ESDM tidak pernah mengucap sumpah setia ke negara lain," ujar Ketua Umum DPP Projo Budi Arie Setiadi kepada wartawan, Minggu (14/8).

"Kecintaan kita kepada republik janganlah di reduksi menjadi kebencian kepada sesama anak bangsa. Archandra Tahar dipilih Presiden sebagai menteri  ESDM karena kecerdasannya. Dia memiliki prestasi yang gemilang. Dia aset bangsa. Dia orang awak asli. Orang Indonesia asli. Dia terkenal di Negeri Paman Sam sebagai  seorang genius, karena memiliki enam hak paten internasional ESDM dari penemuan-penemuan teknis hasil risetnya sendiri di banyak negara," jelas Budi menambahkan.


Archandra punya track record gemilang. Dia pernah menjadi Presiden Direktur Petroneering Houston d Texas AS dan berbagai perusahaan  multinasional. Archandra murid paling brilian kesayangan Ed Horton, si genius pakar teknologi dan legendaris off shore di Amerika. Menteri ESDM punya ilmu dan pengalaman yang mumpuni untuk memberi nilai tambah bagi kemajuan ESDM di Indonesia.                      
              
"Harusnya kita bangga punya anak bangsa yang berprestasi di dunia internasional seperti halnya kita juga bangga punya ekonom sekelas Sri Mulyani, " ujar Budi.

Kembali ke soal kewarganegaraan, menurut mantan aktivis mahasiwa UI ini sudah jelas. Menteri ESDM sangat mencintai Indonesia karena dia telah memilih di pangkuan ibu pertiwi.

"Soal dwikewarganegaraan Archandra sudah selesai masalahnya. Dia orang yang sangat tepat yang dibutuhkan bangsa kita. Kita harus punya lebih banyak lagi anak-anak yang berkaliber kelas dunia untuk membangun bangsa, " jelas Budi.

Dia menambahkan, di masa depan kompetisi antar negara sangat ketat. Persaingan global harus dihadapi dengan cerdas dan penuh percaya diri. Indonesia adalah bangsa besar dan harus menjadi bangsa pemenang.

"Anak-anak bangsa terbaik di manapun mereka berad , berhak dan wajib untuk mengabdi dan berbuat yang terbaik untuk Indonesia," pungkas Budi. [rus]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya