nasaruddin umar:net
nasaruddin umar:net
KETIKA melakukan studi lapangan tentang tokoh-tokoh mufassir terkemuÂka di sejumlah tempat di Timur Tengah, sampailah penulis ke kota Qom, Iran, kota tempat Al-'Allama Sayyid Muhammad HuÂsain Thabathabai, penulis kitab Tafsir Al-Mizan, salahsatu kitab tafsir tahlili yang cukup tebal, 20 jilid. Kitab Tafsir ini sangat menarik karena meskipun ia dituÂlis seorang Syi'ah tetapi mungkin salahsatu kitab Tafsir yang paling laris di dunia Sunni, termasuk di Indonesia ialah tafsir ini. Penulis meneliti mengapa kitab Tafsir ini laris di dunia sunni, ternyata kitab ini meriwayatkan sejumÂlah hadis yang bersumber dari ulama-ulama yang selama ini polpuler di dunia sunni, sepÂerti hardis-hadis dari Imam Bukhari, Muslim, Abu Dauwud, Nasai, dan Turmudzi. Bahkan sejumlah sahabat yang jarang ditemukan di dalam kitab-kitab syi'ah seperti Abi Hurairah ditemukan di dalam kitab tafsir ini. Sepertinya Syeikh Thabathabai dalam menulis kitab tafsir ini tidak banyak terpengaruh oleh dirinya sebaÂgai orang Syi'ah.
Saat mengunjungi rumah kediaman al-marÂhum wa al-magfurlah, penulis ditemani salahÂseorang putra dan muridnya secara langsung pada jam 12 malam. Penulis ditunjukkan meja belajar Syeikh Thabathabai dalam ukuran keÂcil tanpa menggunaan kursi, berarti beliau duduk sila, terpasang di depan sebuah jendela menghadap ke sebuah pekarangan. Putranya menunjukkan karya-karya orisinal ayahnya, termasuk perpustakaan yang tidak terlalu beÂsar, terpampang di sejumlah lemari buku.
Informasi sangat menarik ketika muridnya menceritakan peristiwa langka, ketika ia berÂsama murid-muridnya yang lain, Syeikh tidak bisa menjelaskan secara rinci pada satu ayat. Akan tetapi keesokan harinya Syeikh sudah menulis penjelasan panjang lebar makna ayat itu dan mengajarkannya kepada murid-muridÂnya. Ketika ia ditanya darimana mendapatkan penjelasan detail ayat itu, maka Syeikh menÂjawab, "aku mendapatkan penjelasan makna ayat ini dari ranting pohon itu", sambil menunÂjuk setangkai dahan yang menjulur di depan jendela kamar belajar Syeikh. Anehnya lagi, setelah Syeikh wafat maka pohon besar itu juga mati dan tumbang. Allahu a'lam.
Populer
Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21
Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58
Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37
Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29
Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12
UPDATE
Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12
Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10
Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48
Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29
Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24
Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15
Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58
Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52
Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34
Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33