Berita

nasaruddin umar:net

Meraih Ketenangan Batin (7)

Teruslah Bersabar

KAMIS, 26 MEI 2016 | 09:23 WIB | OLEH: NASARUDDIN UMAR

TERUSLAH bersabar sam­pai kesabaran menjadi habit atau karakter kita. Sabar adalah salahsatu anak tangga yang mesti di­lalui oleh orang-orang yang mendambakan ketenangan batin. Sabar juga menjadi anak kunci untuk meraih ke­beruntungan, termasuk ke­berhasilan mendekatkan diri kepada Allah Swt. Sabar dalam Al-Qur'an tidak identik dengan pendiam, atau tidak melawan ketika dianiaya. Substansi sabar ialah melakukan pengendalian diri di saat kita memiliki kemampuan. Kemam­puan untuk mencekal berbagai keinginan nafsu disaat kita memiliki kemampuan untuk melaku­kan sesuatu. Misalnya, kita memiliki uang un­tuk membeli sesuatu tetapi nurani memberikan bisikan bahwa tidak etis membeli sesuatu itu di saat tetangga disekitar kita sedang menderi­ta. Kita memiliki kemampuan untuk membalas tetapi kita maafkan oarang itu. Kita menekan amarah dan mengembalikan segala persoalan kepada Allah Swt.

Tentu saja sabar selalu banyak ujiannya, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur'an: "Dan sungguh akan Kami berikan cobaan ke­padamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar". (Q.S. al-Baqarah/2:155I. Sabar yang sesungguhnya ialah kemampuan untuk mempertahankan kesabaran di tengah ujian-ujian itu. Sabar seperti inilah yang dapat men­gundang anak tangga berikutnya yang kita kenal dengan wara' yakni sikap proteksi diri yang amat tinggi terhadap dosa dan maksiyat. Orang-orang yang berhasil mempertahank­an kesabaran sebagai seikap hidupnya maka mereka akan senantiasa bersama dengan Al­lah Swt. Orang-orang yang sabar akan mem­peroleh keutamaan-keutamaan dari Allah Swt. Jika orang sudah bersama Tuhan otomatis rasa kecewa dan amarah menjauh.

Kalangan ulama membagi sabar kepada tiga bagian, pertama, sabar di dalam melakukan ket­aatan, baik ketaatan yang bersifat fardlu atau wa­jib maupun ketaatan untuk menjalankan sesuatu yang bersifat sunnat. Kedua, sabar di dalam men­jauhi dosa dan maksiyat. Ketiga, sabar di dalam menerima cobaan Allah Swt, misalnya cobaan da­lam bentuk musibah, kekecewaan, atau penyakit. Ujung dari setiap kesabaran adalah kebahagiaan, oleh karena itu kita tidak perlu menjalani hidup ini dengan pesimistik. Kita diminta selalu untuk op­timis dan berkarya: "Dan katakanlah: Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan". (Q.S. al-Taubah/9:105).


Pengalaman pribadi pernah diungkapkan Ibn Hajar al-‘Asqallani, yang dikenal sebagai ulama besar, terutama dalam bidang Hadis. Dialah yang meng-syarah atau memberikan annota­si terhadap Kitab Shahih al-Bukhari yang dis­usun Imam Bukhari yang terkenal itu. Ia men­inggalkan desanya kenuju kota Mesir menuntut ilmu. Sekian lama di sana tidak merasa pintar dan akhirnya ia memutuskan untuk kembali ke kampungnya. Dalam perjalanan ia memotong ginung dan melintasi padang pasir. Karena kele­lahan ia mampir istirahat di dalam goa. Di da­lam goa itu ia termenung merenungi nasibnya sebagai orang yang gagal. Dalam keadaan ber­sedih ia menyaksikan tetesan air terus menerus dari stalastik menimpa batu di bawahnya. Entah berapa lama tetesan itu terjadi sehingga membuat lubang di dalam batu yang ada di bawahnya. Dari situ ia belajar bahwa air yang sedemikian lembut pun berhasil melubangi batu cadar. Bagaimana dengan dirinya? Akhirnya ia mengurungkan niat­nya pulang ke desanya dan memutuskan untuk kembali ke Mesir. Dengan semangat membatu ia berhasil lulus dan dengan berbagai prestastasi istimewa diraihnya. Namanya pun diabadikan se­bagai Ibnu Hajar (putra batu), yang diambil dari pengalamannya menyaksikan batu cadar di da­lam goa. Allahu a'lam. ***

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Tiga Jaksa di Banten Diberhentikan Usai jadi Tersangka Dugaan Pemerasan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:59

Bakamla Kukuhkan Pengawak HSC 32-05 Tingkatkan Keamanan Maritim

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:45

Ketum HAPPI: Tata Kelola Sempadan Harus Pantai Kuat dan Berkeadilan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:05

11 Pejabat Baru Pemprov DKI Dituntut Bekerja Cepat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:51

Koperasi dan Sistem Ekonomi Alternatif

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:24

KN Pulau Dana-323 Bawa 92,2 Ton Bantuan ke Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:50

Mutu Pangan SPPG Wongkaditi Barat Jawab Keraguan Publik

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:25

Korban Bencana yang Ogah Tinggal di Huntara Bakal Dikasih Duit Segini

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:59

Relawan Pertamina Jemput Bola

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:42

Pramono dan Bang Doel Doakan Persija Kembali Juara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:25

Selengkapnya