Berita

Nusantara

Pemkot Surabaya Tata Kawasan Ampel Dengan Konsep Maroko Style

SELASA, 23 FEBRUARI 2016 | 18:44 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Pemerintah Kota Surabaya menyiapkan anggaran Rp 250 miliar untuk melakukan studi kelayakan dalam rangka pengembangan kawasan wisata religi Ampel. Konsep yang diusung adalah mengangkat nuansa budaya Timur Tengah dengan aksen Maroko Style.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surabaya , Wiwiek Widayati, menjelaskan saat ini grand design-nya sedang dibuat.

"Banyak yang akan disentuh untuk pembangunan infrastrukturnya. Mulai dari masjid Ampel, kawasan parkir hingga sentra PKL. Nanti juga akan kami bangun museum di sana sebagai sarana edukasi bagi wisatawan," terang Wiwiek, Selasa (23/2).

Dia menjelaskan sekarang sudah ada tim kajian yang turun ke lapangan untuk mendata bagian-bagian mana yang akan diperbaiki dan dipercantik. Sejumlah bagian yang dianggap vital akan dipoles. Area makam, dinding dan toilet akan diperbarui dan direhab.

"Tidak hanya itu, dalam grand design juga tercantum pembenahan kawasan parkir dan sentra PKL yang terintegrasi," imbuhnya.

Arus lalu lalang wisatawan pun ikut diperhatikan. Kemacetan menjadi hal yang sangat dihindari. Dan untuk menangkalnya, Pemkot Surabaya berencana membangun tiga jembatan penyeberangan orang (JPO) dengan rancangan yang bisa memancing wisatawan untuk berkunjung ke sentra PKL.

"Nanti juga akan dibangun museum yang isinya tentang Ampel. Jadi kami ingin wisatawan ke Ampel nggak hanya datang untuk beribadah, tapi juga untuk edukasi. Malah kalau bisa nggak hanya wisatawan muslim saja yang datang ke sana, tapi juga dari agama lain,” beber Wiwiek.

Untuk menegaskan Ampel sebagai kawasan wisata religi, di sana juga akan dibangun gapura dan perbaikan koridor menuju area makam. Juga akan ada penambahan fasilitas untuk pergelaran festival Islami.

Menpar Arief Yahya menyambut baik rencana besar tersebut. Jika itu bisa diimplementasikan dengan baik, akan menjadi benchmark buat makam wali-wali yang lain. Ada Sembilan wali yang tempat makamnya menjadi ajang penziarahan yang tak pernah habis dari waktu ke waktu.

"Kami setuju ada restorasi yang baik, yang bisa membuat leluasa, bersih, tertata rapi, dan layak dikunjungi oleh wisman sekalipun," ungkapnya. [zul]

Populer

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

MUI Tuntut Ahmad Dhani Minta Maaf

Rabu, 02 Oktober 2024 | 04:11

Rhenald Kasali Komentari Gelar Doktor HC Raffi Ahmad: Kita Nggak Ketemu Tuh Kampusnya

Jumat, 04 Oktober 2024 | 07:00

Stasiun Manggarai Chaos!

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 13:03

UPDATE

Jadi "Pengacara", Anies Ajak Publik Berjejaring di LinkedIn

Senin, 07 Oktober 2024 | 20:09

Prabowo Tak Perlu Ganti Kapolri

Senin, 07 Oktober 2024 | 20:05

Zaken Kabinet Prabowo Bakal Rekrut Profesional dari Parpol?

Senin, 07 Oktober 2024 | 19:52

KPK Amankan Uang Lebih dari Rp10 Miliar dalam OTT di Kalsel

Senin, 07 Oktober 2024 | 19:32

4 Boks Dokumen Disita Kejagung dari 5 Ruangan KLHK

Senin, 07 Oktober 2024 | 19:23

Adi Prayitno: Sistem Pilkada Serentak Perlu Dievaluasi

Senin, 07 Oktober 2024 | 19:00

Pemuda Katolik Sambut Baik Pengangkatan Uskup Bogor jadi Kardinal

Senin, 07 Oktober 2024 | 18:49

Andra Soni Janjikan Rp300 Juta per Desa Jika Jadi Gubernur Banten

Senin, 07 Oktober 2024 | 17:45

Polda Metro Jaya Dalami Asal Puluhan Ribu Pil Ekstasi di PIK

Senin, 07 Oktober 2024 | 17:21

Peringati Setahun Perang Gaza, Hizbullah Serang Kota Haifa Israel

Senin, 07 Oktober 2024 | 17:18

Selengkapnya