Berita

ilustrasi/net

Politik

Honorer K2 Merasa Diikat Janji Menteri Yuddy

SABTU, 13 FEBRUARI 2016 | 09:38 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Ketua Forum Honorer K2 Indonesia (FHK2I), Titi Purwaningsih, mengatakan, pihaknya sudah menemui jalan buntu dalam dialog dengan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Yuddy Chrisnandi.

Jalan buntu itu terkait upaya pemerintah merealisasikan janjinya sendiri mengangkat sekitar 400 ribu tenaga honorer kategori 2 (K2) menjadi calon pegawai negeri sipil.

Titi dan belasan ribu rekannya sesama tenaga honorer K2 sudah sepekan ini berada di Jakarta untuk berdemonstrasi di depan Istana Presiden, Jakarta, untuk menyuarakan tuntutannya kepada Presiden Joko Widodo.


"Lima hari ini, kami lagi berusaha mengubah takdir. Perlu dicatat pemerintah bahwa kami mengabdi ada tata aturannya, dan itu yang membuat kami mengejar takdir. Kami semua dijanjikan jadi PNS," jelas Titi, dalam diskusi publik bertema "Mengejar Takdir Tenaga Honorer" di Cikini, Jakarta, Sabtu (13/2).
 
Menurut Titi, janji pemerintah yang paling kuat dilontarkan oleh Menteri Yuddy Chrisnandi pada 15 September 2015, dalam rapat dengar pendapat Kementerian PAN RB dengan Komisi II DPR, Badan Kepegawaian Negara, Kementerian Keuangan, PGRI dan Kapolda.

"Yang paling kuat mengikat kami adalah Menteri PANRB janji mengangkat seluruh tenaga honorer secara bertahap sampai tahun 2016. Di sini dinyatakan baru secara lisan, tapi diungkapkan dalam RDP Komisi II, ada BKN, Menkeu dan Kapolda, juga PGRI. Ada kesimpulannya dari Komisi II DPR," terangnya.

Namun, pada 20 Januari 2016, para tenaga honorer K2 mendapat kejutan setelah pernyataan sepihak Menteri PANRB yang membatalkan rencana pengangkatan karena dua alasan, yaitu tidak ada regulasi atau payung hukumnya, dan tidak ada angggarannya.

"Aksi kami tiga hari berturut-turut di depan Istana untuk mengetuk hati presiden. Kami minta hati nurani dari Bapak Presiden agar membuat solusi," ucap Titi. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya