Berita

jokowi dan surya paloh/net

Politik

Nasdem Dukung Ahok Tanpa Syarat? Lihat Yang Terjadi Pada Jokowi

SABTU, 13 FEBRUARI 2016 | 08:20 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Klaim "dukungan tanpa syarat" dari Partai Nasdem kepada Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk maju kembali sebagai calon Gubernur DKI Jakarta, tidak perlu terlalu dibesar-besarkan.

"Mengingat praktik politik yang terjadi beberapa tahun belakangan ini, kita jadi paham bahwa hal tersebut nyaris menjadi mitos saja," kata Anggota Dewan Pembina DPP Partai Gerindra, Habiburokhman, dalam pernyataan persnya, Sabtu (13/2).

Ketua Bidang Advokasi Gerindra ini menyambut positif jika memang dukungan tersebut tanpa syarat.


"Kalau benar tanpa syarat, ya bagus, namun kalaupun ada udang di balik batu ya menurut kami tidak aneh," ungkapnya.

Mantan penasihat hukum pasangan Prabowo-Hatta di Pilpres 2014 ini mengingatkan bagaimana Partai Nasdem sebagai partai pertama yang mendukung Joko Widodo sebagai calon presiden. Ketika itu dukungan juga diklaim sebagai "tanpa syarat".

"Namun yang terjadi apa benar seperti itu? Setelah Jokowi terpilih, partai Nasdem sebagai partai kedua terkecil di kubu KIH mendapat jatah empat menteri strategis, sama dengan jatah PDIP selaku partai terbesar," terangnya.

"Jadi klaim dukungan tanpa syarat diduga tak lebih sebagai strategi komunikasi politik untuk mendapat manfaat yang jauh lebih besar," tambah dia.

Terkait hal itu, Gerindra menilai, praktik politik balas budi berupa bagi-bagi jabatan menteri kepada parpol merupakan salah satu penghambat kinerja pemerintahan Jokowi.

Namun, terlepas dari benar atau tidaknya klausul "tanpa syarat" atas dukungan Nasdem kepada Ahok, Gerindra menganggap langkah Nasdem mendeklarasikan dukungannya kepada Ahok saat ini, jauh sebelum jadwal resmi Pilgub DKI dimulai, sebagai langkah baik mengingat waktu sosialisasi dan kampanye pasangan calon yang diatur dalam UU 8/2015 Tentang Pilkada sangat terbatas.

"Jadi, kalau partai sudah punya calon sebaiknya segera dideklarasikan agar rakyat punya waktu yang cukup untuk menilai partai dan calon tersebut," katanya. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya