Berita

net

Dunia

Korut Terancam Hukuman Yang Sangat Keras

SENIN, 08 FEBRUARI 2016 | 02:27 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Peluncuran satelit yang dilakukan Korea Utara pada Minggu (7/2) tak henti-henti mendapat kecaman dari para pemimpin dunia.

Mulai dari Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) sampai negara-negara seteru Korut, seperti Amerika Serikat dan Korea Selatan, bersikeras bahwa yang diluncurkan negara komunis itu adalah rudal jarak jauh. Padahal Korut telah berulangkali sebelumnya menyebut bahwa yang diluncurkannya adalah satelit observasi bumi.
 
Dewan Keamanan PBB pun ikut mengutuk peluncuran yang mereka namai "roket jarak jauh" itu. Setelah pertemuan darurat di New York, DK PBB memutuskan akan segera mengadopsi resolusi sanksi baru terhadap Korut.


Ketika berbicara setelah pembicaraan tertutup DK PBB, Duta Besar AS untuk PBB, Samantha Power, mengatakan bahwa Washington akan memastikan DK PBB memberlakukan sanksi serius atas Korut.

"Tidak akan ada penanganan seperti biasa. Kami akan memberikan sesuatu yang keras," tegas Samantha, dikutip dari BBC.

Utusan Jepang di PBB, Motohide Yoshikawa, mengatakan sanksi untuk Pyongyang harus diperkuat. Menurut Jepang, sanksi yang selama ini diberlakukan belum manjur untuk membuat Korut mengembangkan senjata nuklir.

Pyongyang sendiri menekankan bahwa roket yang diluncurkan bertujuan menempatkan satelit di orbit. Namun, para pemimpin dunia lebih suka menilai tujuan sebenarnya adalah menguji rudal balistik. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya