nasaruddin umar:net
nasaruddin umar:net
JIHAD dalam makna semantik telah dibahas dalam artikel terdahulu. Dari akar kata jahada membentuk tiga kata kunci, yakni jihad (perjuangan dengan fisik), ijtihad (perjuangan dengan nalar), dan mujahadah (perÂjuangan dengan kekuatan rohani). Ketiga kata terseÂbut mengantarkan manusia untuk meraih keÂmuliaan. Jihad yang sebenarnya tidak pernah terpisah dengan ijtihad dan mujahadah. Jihad harus merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan kekuatan ijtihad dan mujahadah. Jihad tanpa perhitungan matang, apalagi mendatangÂkan mudarat lebih besar kepada orang yang tak berdosa, tidak tepat disebut jihad. Boleh jadi itu tindakan nekat atau sia-sia yang dilegitimasi denÂgan dalil agama. Bahkan itu mungkin tindakan keÂonaran (al-fasad).
Qital lebih sempit maknanya ketimbang jihad. Qital secara harfiah berasal dari akar qatala beÂrarti membunuh. Penggunaan kata qital dalam Al-Qur'an lebih banyak berarti peperangan dalam arti fisik, ketika umat Islam diserang atau terdeÂsak, mereka diharuskan untuk mempertahankan diri dengan cara qital, berperang semaksimal dan seprofesional mungkin. Contoh ayat qital ialah: Mereka bertanya kepadamu tentang berperang pada bulan Haram. Katakanlah: "Berperang daÂlam bulan itu adalah dosa besar; tetapi menghaÂlangi (manusia) dari jalan Allah, kafir kepada Allah, (menghalangi masuk) Masjidil haram dan menguÂsir penduduknya dari sekitarnya, lebih besar (doÂsanya) di sisi Allah. Dan berbuat fitnah lebih beÂsar (dosanya) daripada membunuh. Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (keÂpada kekafiran), seandainya mereka sanggup." (Q.S. al-Baqarah/2:217).
Yang lebih banyak digunakan di dalam Al-Qur'an dan hadis ialah jihad. Jihad bertujuan untuk mempertahankan kehidupan manusia yang bermartabat, bukannya menyengsarakan apalagi menyebabkan kematian orang-orang yang tak berdosa. Sinerji antara jihad, ijtihad, dan mujahadah inilah yang selalu dicontohÂkan Rasulullah. Jihad Rasulullah selau berhasil dengan mengesankan. Di medan perang dan di medan perundingan ia selalu menang, disÂegani, dan diperhitungkan kawan dan lawan.
Populer
Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21
Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58
Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37
Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29
Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12
UPDATE
Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:59
Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:45
Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:05
Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:51
Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:24
Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:50
Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:25
Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:59
Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:42
Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:25