Berita

setya novanto/net

Politik

Nasdem Anggap Panja "Papa Minta Saham" Mengada-ada

SABTU, 23 JANUARI 2016 | 07:22 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Rencana pembentukan Panitia Kerja (Panja) kasus dugaan pemufakatan jahat mantan Ketua DPR RI, Setya Novanto, oleh Komisi III dianggap mengada-ada oleh fraksi Partai Nasdem.

Politisi Fraksi Partai Nasdem, Taufiqulhadi, mengatakan, kasus yang dinamai "skandal papa minta saham" dan terkait dengan PT Freeport Indonesia itu kini sedang ditangani Kejaksaan Agung, dan memang perlu dikawal Komisi III DPR.

Tetapi, Taufiq tak melihat relevansi pembentukan Panja atas kasus tersebut. Taufiq mencoba mengingatkan anggota Komisi III untuk berpijak pada fungsi DPR, di mana Panja dibentuk ketika menyangkut fungsi-fungsi legislasi dan pengawasan, bukan untuk persoalan lain.


"Fungsi itu (legislasi dan pengawasan) sudah dijalankan Komisi kok. Oleh karenanya, pembentukan Panja untuk kasus Setya Novanto itu mengada-ada dan tak ada urgensinya," katanya dalam rilis yang diterima redaksi.

Legislator asal Aceh itu mewanti-wanti bahwa usulan membentuk Panja ini bisa diasumsikan publik sebagai tekanan atau intervensi politik DPR terhadap kerja-kerja lembaga hukum. Walau bisa saja dibahas di kemudian hari, namun tetap saja, tingkat urgensi Panja dalam skema kerja Komisi III di masa sidang kelima ini sangat rendah. Selain itu, keputusan membentuk Panja sendiri tidak utuh, atau tidak bulat sehingga konstelasi politik akan berubah sewaktu-waktu.

"Sepengetahuan saya, Golkar dan Gerindra yang paling terlihat menginginkan Panja ini, sedangkan Nasdem sendiri menolak. Ada juga anggota fraksi lain yang menyatakan penolakannya, bukan hanya dari Nasdem,” tuturnya.

Usul membentuk Panja tercetus dalam Dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi III DPR dengan Kejaksaan Agung, Rabu lalu. Politisi Demokrat, Benny K Harman, menjadi salah satu inisiator pembentukan Panja Papa Minta Saham. Pimpinan rapat Aziz Syamsudin memutuskan pembentukan Panja ini sebagai catatan pada kesimpulan rapat dengan Jaksa Agung M Prasetyo. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya