Berita

Fahri Hamzah Tolak Petugas KPK, Menteri Era Gus Dur Setuju 100 Persen

SABTU, 16 JANUARI 2016 | 19:58 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah saat ini mendapat sorotan. Karena dia memprotes penyidik KPK yang membawa anggota Brimbol bersenjata lengkap melakukan penggeledahan di gedung DPR kemarin.

Akademisi DR. M. AS Hikam APU, sepakat dengan tindakan politikus PKS tersebut.

"Saya setuju 100% dengan sikap tegas Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah (FH), yang menengur dan menolak para petugas KPK yang membawa pasukan bantuan dari Brimob Polri saat melakukan kegiatan penggeledahan di DPR," tegas Hikam (Sabtu, 16/1).


Mantan anggota DPR RI ini mengakui penggeledahan adalah tindakan yang sah (legitimate) dan dibenarkan oleh hukum, termasuk kepada lembaga negara seperti DPR. Namun demikian, proses tersebut tetap harus sesuai aturan (hukum acara) dan etiket, termasuk tetap menjaga martabat lembaga.

"Penggeledahan di DPR tidak bisa disamakan begitu saja dengan penggeledahan kriminal yang membahayakan keamanan fisik petugas atau publik. Demikian pula, lembaga negara seperti DPR tidak perlu digeledah dengan menggunakan pasukan bersenjata seperti itu," ungkapnya.

Menurut Menristek era Pemerintahan Abdurrahman Wahid ini pamer senjata di Parlemen tersebut akan menjadi sebuah pameran ketololan yang memalukan bagi KPK dan bisa mengurangi respek publik terhadapnya.

"Peristiwa ini juga akan menjadi sebuah peristiwa yang mencemarkan bangsa dan NKRI. KPK adalah lembaga yang sangat terhormat dan berwibawa. Karenanya ia tidak boleh sok berkuasa dan ia tetap harus mengikuti aturan main dan etika," demikian Hikam. [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya