Berita

kim jong il/net

Dunia

Kim Jong Il, Pegang Instruksi Sang Ayah demi Reunifikasi Korea

RABU, 16 DESEMBER 2015 | 09:36 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Pekan ini rakyat Korea Utara mengenang empat tahun wafatnya mantan pemimpin mereka Kim Jong Il. Sang pemimpin menghembuskan nafas terakhirnya pada 17 Desember 2011. Ia memimpin Korea Utara sejak tahun 1994, setelah sang ayah, Kim Il Sung meninggal dunia.

Semasa hidupnya, peran sang Dear Leader tidaklah kecil, baik dalam pembangunan Korea Utara maupun upaya reunifikasi kedua Korea. Komitmen Kim Jong-il akan reunifikasi dua Korea ia tunjukan dengan mengunjungi monumen tanda tangan Kim Il Sung di Panmunjom. Di monumen tersebut terdapat tanda tangan Kim Il SUng tertanggal 7 Juli 1994 terkait dokumen reunifikasi nasional. Dala kesempatan itu, Kim Jong Il menyebut bahwa sang Ayah telah menginstruksikan bahwa hadiah terbesar yang bisa diberikan kepada rakyat Korea Utara adalah reunifikasi.

Beranjak dari instruksi sang ayah, Kim Jong Il kemudian melakukan sejumlah upaya untuk merealisasikan reunifikasi Korea. Pada Agustus 1997, Kim Il Sung memformulasikan tiga prinsip reunifikasi nasional dan 10 poin program kesatuan untuk mendirikan Republik Federal Demokratik Koryo. Ia pun mengemukankan lima poin kebijakan untuk persatuan nasional yang terangkum dalam karyanya berjudul "Let Us Reunify the Country Independently and Peacefully through the Great Unity of the Entire Nation" yang dipublikasikan pada April 1998.


Namun, merealisasikan reunifikasi bukanlah perkara mudah. Korea Utara menghadapi sejumlah hambatan seperti campur tangan Amerika Serikat serta tensi yang tidak stabil dalam hubungan antar-Korea.

Menghadapi hal tersebut, Kim Jong Il tetap berpegang pada prinsip warisan sang ayah yang dikenal dengan sebutan Songun, atau kebijakan yang menempatkan militer di garis terdepan. Maksud dari kebijakan tersebut adalah memprioritaskan Tentara Rakyat Korea dalam urusan negara serta dalam alokasi sumber daya.

Upaya reunifikasi sempat menemukan titik terang pada 15 Juni 2000 saat Kim Jong Il bertemu dengan Presiden Korea Selatan Kim Dae Jung dalam pertemuan resmi kedua negara pertama kalinya pasca Perang Korea. Pertemuan tersebut membuahkan deklarasi yang dikenal dengan sebutan "June 15 North-South Joint Declaration". Deklarasi itu mengawali sejumlah kerjasama kedua Korea seperti reuni keluarga terpisah dan pembangunan proyek bisnis bersama.

Semangat reunifikasi yang sama itu pula lah yang dibawa dalam pertemuan tingkat tinggi antar Korea Selanjutnya yang digelar pada Oktober 2007.

Kendati reunifikasi yang ditargetkan Kim Jong Il belum juga terealisasi hingga akhir hayatnya, namun ia telah melakukan sejumlah upaya demi menjalankan instruksi sang ayah. Tongkat warisan itu pun saat ini dibawa oleh Kim Jong Un. [mel]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya