nasaruddin umar/net
nasaruddin umar/net
OTORITAS sebuah norma hukum tidak serta merta diÂterima seluruh lapisan masyarakat. Penerapan norÂma-norma hukum di dalam Al-Qur'an membutuhkan waktu 23 tahun untuk mengÂutuhkan keseluruhan ajaran dasarnya. Itu pun belum seÂmuanya bisa diterima di daÂlam masyarakat, meskipun diproklamirkan seÂbagai arjaran rahmatan lil 'alamin. Diperlukan pengertian mendalam untuk seluruh lapisan masyarakat.
Mazhab-mazhab yang dikembangkan oleh imam-imam mazhab sesungguhnya tidak perÂnah membayangkan mazhabanya akan diÂjadikan mazhab nasional atau regional pada masanya. Justru para khalifah yang berkuasa mendeklarisikan mazhab vavouritnya sebagi mazhab nasional atau kosmopolitan, semisal mazhab Syafi'. Dengan tawadhu para pendidi mazhab mengatakan: Inilah pendapatku, jika engkau setuju ambillah akan tetapi jika jsebaÂliknya jika tidak sesuai dengan harapannya maka tinggalkanlah.
Otoritas Fikih Kebhinnekaan demikian pula halÂnya. Seandainya sudah mendapatkan legitimasi di dalam bentuk perundang-undangan positif, pun tidak serta merta nilai-nilai dan norma-norma yang ada di dalamnya dapat dilaksanakan. Masih banÂyak langkah yang harus di dalakukan untuk menÂerapkannya secara utuh di dalam masyarakat. Selengkap apapun sebauh sistem norma masih memerlukan pengakuan dari negara dalam hal ini perlu diakomodir di dalam sistem hukum positif kita. Banyak contoh yang sudah dilakukan, antara lain UU no.1/1074 tentang Hukum Perkawinan, yang intinya sesungguhnya berasal dari hukum fikih, khususnya fikih mazhab Syafi'i. Contoh lain tentang UU Perbankan Syari'ah yang banyak meÂmuat tentang fikih mu'amalat, UU Pemberdayaan Zakat yang memuat tentang fikih Zakat, UU PemÂberdayaan Waqaf yang banyak memuat tentang Perbankan Syari'ah yang merupakan pengemÂbangan lebih lanjut tentang fikih mu'amalat, UU tentang Haji dan Umrah, UU Sukuk. UU PerlindÂungan anak, UU Perlindungan Saksi, dan UU Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), UU Perseroan Terbatas, UU Keimigrasian, dll, sesÂungguhnya banyak juga dijiwai oleh hukum fikih.
Populer
Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21
Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58
Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37
Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29
Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12
UPDATE
Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:59
Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:45
Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:05
Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:51
Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:24
Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:50
Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:25
Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:59
Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:42
Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:25