nasaruddin umar/net
nasaruddin umar/net
Fungsi yang terakhir ini banyak menimbulkan kontroversi, karena apakah semua perkataan, perbuatan, dan taqrir (pengakuan) Nabi seÂcara otomatis berfungsi sebagai sumber hukum atau harus melalui mekanisme tertentu? ApakÂah dalam kapasitasnya sebagai pribadi sebaÂbagai seorang suami terhadap isteri-isterinya, sebagai kakek terhadap cucu-cucunya, sebaÂgai Panglima Perang dizaman itu, sebagai qaÂdhi yang secara obyektif dalam kondisi saat itu menerapkan suatu hukum terhadap suatu kaÂsus tertentu. Dengan kata lain, apakah semua perkataan, perbuatan, dan takrir Nabi berfungÂsi sebagai sumber hukum atau sumebr etika, atau sebagian sumber etika dan sebagiannya sumber hukum. Persoalan ini banyak menimÂbulkan perdebatan bagi para ushuliyyin.
Masalah lainnya ialah validitas dan tingkat keshahihan hadis, yang terbukti memang banÂyak hadis yang lemah (dha'if) dari segi kapasiÂtas silsilah dan sumber informasi para perawi atau sanad dan materi (matan). Ada yang yang bermasalah karena kelemahan daya hafal, peÂlupa, cacat moral seperti terbukti suka berboÂhong, suka mendramatisir secara emosional terhadap suatu peristiwa, peristiwa kecil dibeÂsar-besarkan atau peristiwa besar dientengkan, kafir, atau murtad. Dari segi matan, sering diÂjumpai pernyataan yang tidak sejalan bahkan bertentangan dengan ayat-ayat Al-Qur'an dan teori-teori ilmu pengetahuan yang sudah valid.
Populer
Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21
Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58
Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37
Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29
Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12
UPDATE
Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:59
Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:45
Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:05
Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:51
Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:24
Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:50
Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:25
Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:59
Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:42
Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:25