Berita

Sejumlah pemudik mengantri mendaftar mudik gratis di Kementerian Perhubungan/net

On The Spot

Loket Pendaftaran Sepi, Jam 3 Sore Sudah Tutup

Kuota Mudik Gratis Bagi Pemotor Masih Tersedia
RABU, 08 JULI 2015 | 10:15 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Anto berjalan tergesa-gesa menuju loket di depan gedung Cipta, Kementerian Perhubungan di Jalan Merdeka Barat No 8, Jakarta Pusat. Masih dengan nafas tersengal-sengal, warga Kebon Jeruk, Jakarta Barat itu, langsung duduk di loket pendaftaran mudik gratis.

Anto tak perlu terburu-buru jika mengetahui loket pendaf­taran mudik gratis bagi pemo­tor ternyata sepi. Pria berjaket itu kemudian duduk di loket pendaftaran mudik mengguna­kan kapal laut.

"Yang kapal laut masih ada kan? Gratis kan?" tanya kepada wanita kepada wanita penjaga loket.

"Semarang tinggal arus balik, Surabaya masih banyak," papar wanita penjaga loket.

"Ke Surabaya," jawab Anto sembari membuka tas ranselnya.

Mendapati kuota mudik gra­tis menuju Surabaya masih kosong, membuat Anto sedikit lega. Nafasnya kembali teratur. Dengan tenang, dia membuka sleting tas dan mengeluarkan biodata yang sudah dibundel dalam satu plastik.

Sambil mengeluarkan data diri, Anto bercerita kenapa dia datang terburu-buru. Dia sudah tahu loket pendaftaran mudik gratis di Kemenhub akan ditutup Rabu, 8 Juli 2015. Sedangkan pendaftaran online sudah ditu­tup sejak 1 Juli lalu. "Saya ngga ngerti daftar online,” katanya.

Ia pun memilih datang langsung ke Kemenhub untuk mendaftar mudik gratis. Berbagai dokumen persyaratan dikeluarkan. Antara lain, fotokopi STNK motor, KTP, SIM C, dan kartu keluarga (KK).

Setiap pemotor hanya bisa mendaftarkan dua orang dewasa dan satu balita. Pendaftar dapat memilih mudik gratis dengan bus, kereta atau kapal. Anto memilih mudik menggunakan kapal dengan waktu keberang­katan tanggal 11 Juli dan kem­bali 21 Juli. Rencananya, Anto akan mudik bersama istrinya ke Surabaya.

Lantaran belum mendaftar on­line, Anto perlu mengisi formulir pendaftaran terlebih dahulu. Kemudian, fotokopi persyara­tan dicek keasliannya. Sesudah itu, Anto mendapat secarik kertas tanda bukti pendaftaran yang dilengkapi stempel biru Kemenhub.

Proses pendaftaran, pemeriksaan identitas hingga menerbitkan surat bukti pendaftaran mudik gratis, hanya memakan waktu sekitar 15 menit.

Anto mengaku bersyukur masih mendapatkan kuota mudik gratis yang digelar Kemenhub. Pasalnya, hari ini akan ditutup. Belum ada rencana untuk mem­perpanjang loket pendaftaran.

"Alhamdulillah dapat juga. Terima kasih ya Mbak," ujar Anto sambil berlalu pergi meninggalkan loket pendaftaran.

Penjaga loket wanita yang melayani Anto mengungkapkan untuk mudik gratis menggu­nakan kapal menuju Semarang telah habis. Namun, untuk arus balik masih tersedia di Tanggal 21 Juli, dengan jumlah kuota 142 motor.

"Ke Surabaya masih banyak, yang mau ikutan masih bisa," ajak wanita berambut panjang itu.

Wanita itu menjelaskan, untuk keberangkatan tujuan Surabaya masih tersisa 912 kuota dengan rincian, 732 motor berangkat tanggal 11 Juli di Pelabuhan Tanjung Priok, dan 180 sisanya pada keesokan harinya.

Tidak hanya keberangkatan, kuota arus balik menggunakan kapal dari Surabaya menuju Jakarta juga terbilang masih banyak. Tercatat, ada 934 kuota tersisa dengan rincian, 732 kuota berangkat pada 21 Juli, sedang­kan 200 sisanya berangkat pada tanggal 25 Juli.

"Total kuota kapal tahun ini ada 6.250 motor," ujar wanita itu.

Kuota mudik gratis dengan kereta juga masih tersedia. Hingga Senin malam, untuk jurusan Tegal, masih tersisa 121 kuota keberangkatan dan 221 kuota untuk arus balik. Sedangkan Pekalongan, tercatat untuk keberangkatan masuh ada 212 kuota motor dan 296 untuk arus balik.

Jurusan Semarang Tawang, masih ada 53 kuota untuk ke­berangkatan dan 258 kuota untuk arus balik. Mudik menuju Kroya, kuota tersisa hanya untuk arus balik sebanyak 56 kuota saja.

Tujuan Kutoarjo, untuk ke­berangkatan tersisa dua kuota dan arus balik lima kuota saja. Sedangkan menuju Lempuyangan Yogyakarta, tersisa 10 kuota untuk keberangkatan dan 14 kuota untuk arus baliknya.

Terakhir, jurusan Solo Jebres, tersisa 16 kuota untuk keberang­katan dan 15 kuota untuk arus baliknya. Totalnya, dari tujuh jurusan mudik tersedia menggu­nakan moda transportasi kereta api, masih tersisa 1.266 kuota.

Tahun ini, pemerintah menye­diakan jatah kuota kereta sebesar 4.900 motor. Namun, kuota tersebut hanya menggratiskan untuk pengangkutan motornya saja. Sedangkan untuk orangnya tetap bayar.

Untuk kereta api jalur utara tiketnya seharga Rp 130 ribu, sedangkan jalur selatan seharga Rp 80 Ribu.

Hingga Senin, mudik gra­tis dengan bus sudah ditutup. Pemudik akan diangkut dengan bus. Sedangkan motornya dengan truk.

Agung, petugas penjaga loket mudik gratis dengan bus men­gungkapkan kuota 2.900 kursi sudah ludes dipesan warga. Pada, masa pendaftaran mudik gratis masih dibuka hingga tang­gal 8 Juli.

Lantaran kuota sudah habis, Agung tak melayani pendaftar lagi. "(Loket) masih buka untuk rekap data saja," ujar Agung.

Suasana di loket pendaftaran mudik gratis di lobby gedung Cipta Kemenhub semakin sore semakin sepi. Loket pendaft­aran buka hingga jam tiga sore. Sebelumnya, loket buka hingga habis jam kantor karena pendaf­tar membludak.

Berangkat Naik Motor, Pulang Numpang Kapal


Edi Purnama celingukan di depan loket mudik gratis di Gedung Cipta, Kementerian Perhubungan. Warga Kota Tangerang ini datang ke sini ber­sama istrinya. Ia menggeng­gam secarik kertas booking mudik via online.

Pendaftaran mudik gratis lewat online telah ditutup pada 1 Juli lalu. Sedangkan pendaftaran di loket Kemenhub masih dibuka sampai Rabu, 8 Juli 2015.

Berjalan berdampingan ber­sama sang istri, Edi mem­beranikan diri untuk duduk di meja pendaftaran mudik gratis menggunakan kapal.

Sebelum pendaftaran online ditutup, Edi sudah mendaftarkan dua nama untuk mudik pulang dan pergi menuju kam­pung halaman di Semarang dengan kapal. "Pak, bisa tidak saya ikut pulangnya saja?" tanya Edi kepada petugas loket.

Ia mengaku tidak bisa ikut mudik dengan kapal. Kapal ke Semarang berangkat tanggal 10, 13, dan 15 Juli. "Saya belum dapat libur dari kantor un­tuk tanggal segitu," aku Edi.

Bekerja sebagai karyawan swasta di kawasan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Edi menyebutkan dapat jatah piket hingga tanggal 16 Juli. Sementara kapal terakhir be­rangkat sehari sebelumnya.

Edi berharap tetap ingin ikut program mudik gratis meski hanya pada arus baliknya saja. Ia akan berangkat ke kampung halamannya dengan sepeda motor.

Alasan ini bisa diterima petugas loket pendaftaran. Petugas itu menjelaskan program ini digelar untuk menekan jumlah pemotor dan angka kecelakaan di jalan saat arus mudik dan balik Lebaran.

Kepada Edi, petugas itu berpesan agar berhati-hati saat mudik dengan motor. "Iya pak, saya akan berhati-hati," kata Edi.

Petugas loket lalu meminta Edi menunjukkan STNK motor, SIM C, hingga KTP. Fotokopinya diserahkan ke­pada panitia untuk keperluan administrasi.

Dianggap memenuhi syarat, petugas itu memberikan cap biru Kemenhub di lembar bukti pendaftaran online yang dibawa Edi. Edi dan istrinya sah menjadi peserta arus balik dari Tanjung Mas, Semarang menuju Tanjung Priok. Edi dan istrinya akan diangkut kapal Pelni yang be­rangkat pada 23 Juli.

Usai mendapatkan stempel Kemenhub, Edi meninggalkan loket pendaftaran. Ia mengaku senang bisa ikut program mudik gratis ini. Ia sudah duka kali ikut. Sebelumnya, dia pulang kampung naik motor. "Memang risikonya besar naik motor. Saya menemui kecela­kaan di jalanan," kenangnya.

Meski sudah tahu risikonya, Edi siap menghadapinya. Ia mudik membawa motor karena kendaraan ini dibutuhkan untuk menyambangi sanak saudara saat lebaran nanti. ***

Populer

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

MUI Tuntut Ahmad Dhani Minta Maaf

Rabu, 02 Oktober 2024 | 04:11

Rhenald Kasali Komentari Gelar Doktor HC Raffi Ahmad: Kita Nggak Ketemu Tuh Kampusnya

Jumat, 04 Oktober 2024 | 07:00

Stasiun Manggarai Chaos!

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 13:03

UPDATE

Jadi "Pengacara", Anies Ajak Publik Berjejaring di LinkedIn

Senin, 07 Oktober 2024 | 20:09

Prabowo Tak Perlu Ganti Kapolri

Senin, 07 Oktober 2024 | 20:05

Zaken Kabinet Prabowo Bakal Rekrut Profesional dari Parpol?

Senin, 07 Oktober 2024 | 19:52

KPK Amankan Uang Lebih dari Rp10 Miliar dalam OTT di Kalsel

Senin, 07 Oktober 2024 | 19:32

4 Boks Dokumen Disita Kejagung dari 5 Ruangan KLHK

Senin, 07 Oktober 2024 | 19:23

Adi Prayitno: Sistem Pilkada Serentak Perlu Dievaluasi

Senin, 07 Oktober 2024 | 19:00

Pemuda Katolik Sambut Baik Pengangkatan Uskup Bogor jadi Kardinal

Senin, 07 Oktober 2024 | 18:49

Andra Soni Janjikan Rp300 Juta per Desa Jika Jadi Gubernur Banten

Senin, 07 Oktober 2024 | 17:45

Polda Metro Jaya Dalami Asal Puluhan Ribu Pil Ekstasi di PIK

Senin, 07 Oktober 2024 | 17:21

Peringati Setahun Perang Gaza, Hizbullah Serang Kota Haifa Israel

Senin, 07 Oktober 2024 | 17:18

Selengkapnya