Andy Noorsaman Sommeng/net
Konsumsi bahan bakar minyak (BBM) pada bulan RamaÂdhan dan Hari Raya Idul Fitri diperkirakan meningkat.
Arus mudik dan arus balik memicu tingginya aktivitas transÂportasi, sehingga konsumsi BBM pun melonjak. Apa yang dilakukan pemerintah, Pertamina, dan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas)? Apa BP Migas dapat melakukan pengaturan dan pengawasan atas penyediaan dan pendistribusian BBM hingga lebaran dan arus balik? Apa pasokan telah mendistribusikan BBM ke berbagai titik-titik penting yang dilintasi pemudik, terutama di jalur pantai utara dan jalur selatan?
Simak wawancara dengan Kepala BPH Migas Andy Noorsaman Sommeng berikut ini;
Apa pasokan BBM aman untuk pemudik?Pemerintah terus menjaga stabilitas pasokan BBM di seluruh jalur darat yang dilalui para pemudik, khususnya jalur padat, yakni jalur Pantai Utara Jawa (Pantura) maupun jalur lintas Sumatera. Dipastikan stok BBM nasional aman selaÂma 30 hari (H-15 dan H+15).
Hingga saat ini ketersediaan BBM bersubsidi selama masa lebaran cukup aman. BPH Migas telah mengambil berbagai tinÂdakan untuk menjaga stabilitas BBM secara nasional agar tidak terjadi kelangkaan BBM.
Trennya kalau bulan puasa memang naik di atas normal, tapi setelah lebaran akan turun kembali. Karena itu, konsumsi BBM harus terus dikawal agar tepat sasaran di tengah tingginya permintaan saat jelang dan pasca lebaran mendatang.
Apa antisipasi agar di SPBU pemudik tidak ngantri?Dengan kesiapan pasokan BBM tersebut, diharapkan para pemudik tidak menumpuk hanya di satu staÂsiun pengisian bahan bakar umum (SPBU). Tapi dapat mengisi BBM lebih merata di seluruh SPBU sepanjang jalur mudik. Jangan sampai terkesan BBM langka, paÂdahal banyak SPBU dan stoknya sangat mencukupi.
Bagaimana dengan sistem pengamanan agar ketersediaannya berjalan lancar?BPH Migas melakukan koordiÂnasi dengan Kemenko Polhukam, Kepolisian, Kejaksaan untuk memperkuat koordinasi pengaÂwasan terhadap penyalahgunaan dan pendistribusian BBM. Kami berkoordinasi dengan instansi terkait membentuk tim koorÂdinasi pengawasan terhadap penyalahgunaan penditribusian BBM subsidi.
Meski stok sudah aman, perÂsoalan yang akan dihadapi adaÂlah penyaluran BBM dan elpiji karena diprediksi terjadi kemacÂetan total pada beberapa ruas jalur mudik Jakarta-Cikampek hingga Tegal. Kondisi ini mengÂhambat mobilitas mobil tangki Pertamina dalam menyalurkan BBM dan elpiji.
Apa ada hambatan dalam menyalurkan BBM selama lebaran?Ada beberapa permasalahan penyaluran BBM dan LPG pada bulan puasa dan mudik lebaran, terutama terjadinya kemacetan total pada beberapa ruas jalur mudik utama seperti jalur Jakarta-Cikampek hingga Tegal, sehingga menghambat mobilitas mobil tangki Pertamina dalam menyalurkan BBM dan LPG. Sedangkan Khusus LPG pada saat menjelang Lebaran, rumah tangga sering kali mengalami kesulitan mendapatkan LPG karena tutupnya agen-agen peÂnyalur akibat mudik.
Cara apa yang efektif, sehingga dapat menghemat BBM selama lebaran?BPHMigas menghimbau kepada kalangan industri meÂnyediakan bus lebaran untuk para pekerja dan keluarganya. Ini sangat membantu pekerja dan keluarganya. Mereka bisa menghemat biaya.
Pemerintah pun terbantu. Setidaknya bisa menekan konÂsumsi dan subsidi BBM. Tanpa ada partisipasi masyarakat dan pelaku usaha, susah bagi pemerÂintah untuk menekan kuota.
Untuk menyikapi hal ini, peÂmerintah harus lebih mendorong penggunaan energi sumber daya terbarukan. Tujuannya agar bisa mengendalikan harga dan tidak bergantung kepada harga minÂyak dunia. Pasalnya, kenaikan harga-harga pokok bahan pangan sebagian besar ditopang karena harga minyak melonjak.
Setiap harga BBM naik, seÂmuanya naik. Sebab, digerakan oleh minyak. Makanya BBM harus dihemat, seperti bahan bakar kereta api, harus diubah menjadi listrik yang berasal dari pembangkit energi baru bahkan nuklir. ***