Berita

Andy Noorsaman Sommeng/net

Wawancara

WAWANCARA

Andy Noorsaman Sommeng: Stok BBM Aman H-15 & H+15 Lebaran, Pemudik Antrilah di SPBU Secara Merata

SENIN, 29 JUNI 2015 | 08:56 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Konsumsi bahan bakar minyak (BBM) pada bulan Rama­dhan dan Hari Raya Idul Fitri diperkirakan meningkat.

Arus mudik dan arus balik memicu tingginya aktivitas trans­portasi, sehingga konsumsi BBM pun melonjak. Apa yang dilakukan pemerintah, Pertamina, dan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas)? Apa BP Migas dapat melakukan pengaturan dan pengawasan atas penyediaan dan pendistribusian BBM hingga lebaran dan arus balik? Apa pasokan telah mendistribusikan BBM ke berbagai titik-titik penting yang dilintasi pemudik, terutama di jalur pantai utara dan jalur selatan?

Simak wawancara dengan Kepala BPH Migas Andy Noorsaman Sommeng berikut ini;


Apa pasokan BBM aman untuk pemudik?
Pemerintah terus menjaga stabilitas pasokan BBM di seluruh jalur darat yang dilalui para pemudik, khususnya jalur padat, yakni jalur Pantai Utara Jawa (Pantura) maupun jalur lintas Sumatera. Dipastikan stok BBM nasional aman sela­ma 30 hari (H-15 dan H+15).

Hingga saat ini ketersediaan BBM bersubsidi selama masa lebaran cukup aman. BPH Migas telah mengambil berbagai tin­dakan untuk menjaga stabilitas BBM secara nasional agar tidak terjadi kelangkaan BBM.

Trennya kalau bulan puasa memang naik di atas normal, tapi setelah lebaran akan turun kembali. Karena itu, konsumsi BBM harus terus dikawal agar tepat sasaran di tengah tingginya permintaan saat jelang dan pasca lebaran mendatang.

Apa antisipasi agar di SPBU pemudik tidak ngantri?
Dengan kesiapan pasokan BBM tersebut, diharapkan para pemudik tidak menumpuk hanya di satu sta­siun pengisian bahan bakar umum (SPBU). Tapi dapat mengisi BBM lebih merata di seluruh SPBU sepanjang jalur mudik. Jangan sampai terkesan BBM langka, pa­dahal banyak SPBU dan stoknya sangat mencukupi.

Bagaimana dengan sistem pengamanan agar ketersediaannya berjalan lancar?
BPH Migas melakukan koordi­nasi dengan Kemenko Polhukam, Kepolisian, Kejaksaan untuk memperkuat koordinasi penga­wasan terhadap penyalahgunaan dan pendistribusian BBM. Kami berkoordinasi dengan instansi terkait membentuk tim koor­dinasi pengawasan terhadap penyalahgunaan penditribusian BBM subsidi.

Meski stok sudah aman, per­soalan yang akan dihadapi ada­lah penyaluran BBM dan elpiji karena diprediksi terjadi kemac­etan total pada beberapa ruas jalur mudik Jakarta-Cikampek hingga Tegal. Kondisi ini meng­hambat mobilitas mobil tangki Pertamina dalam menyalurkan BBM dan elpiji.

Apa ada hambatan dalam menyalurkan BBM selama lebaran?

Ada beberapa permasalahan penyaluran BBM dan LPG pada bulan puasa dan mudik lebaran, terutama terjadinya kemacetan total pada beberapa ruas jalur mudik utama seperti jalur Jakarta-Cikampek hingga Tegal, sehingga menghambat mobilitas mobil tangki Pertamina dalam menyalurkan BBM dan LPG. Sedangkan Khusus LPG pada saat menjelang Lebaran, rumah tangga sering kali mengalami kesulitan mendapatkan LPG karena tutupnya agen-agen pe­nyalur akibat mudik.

Cara apa yang efektif, sehingga dapat menghemat BBM selama lebaran?
BPHMigas menghimbau kepada kalangan industri me­nyediakan bus lebaran untuk para pekerja dan keluarganya. Ini sangat membantu pekerja dan keluarganya. Mereka bisa menghemat biaya.

Pemerintah pun terbantu. Setidaknya bisa menekan kon­sumsi dan subsidi BBM. Tanpa ada partisipasi masyarakat dan pelaku usaha, susah bagi pemer­intah untuk menekan kuota.

Untuk menyikapi hal ini, pe­merintah harus lebih mendorong penggunaan energi sumber daya terbarukan. Tujuannya agar bisa mengendalikan harga dan tidak bergantung kepada harga min­yak dunia. Pasalnya, kenaikan harga-harga pokok bahan pangan sebagian besar ditopang karena harga minyak melonjak.

Setiap harga BBM naik, se­muanya naik. Sebab, digerakan oleh minyak. Makanya BBM harus dihemat, seperti bahan bakar kereta api, harus diubah menjadi listrik yang berasal dari pembangkit energi baru bahkan nuklir. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya