Berita

andrinof chaniago/net

Bisnis

Nilai Tukar Rupiah Merosot Imbas Devisa yang Rapuh

RABU, 01 APRIL 2015 | 14:19 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

. Menurunnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang terjadi sejak beberapa waktu terakhir berakar pada masalah fundamental ekonomi Indonesia yang rapuh. Pasalnya, devisa negara tidak dibangun dari ekspor bahan olahan ataupun hasil kreasi dan inovasi.

"Devisa kita dibangun dari penjualan harta kita secara besar-besaran yang nerupakan bahan mentah," kata Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Andrinof A Chaniago dalam acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Provinsi Kalimantan Timur yang digelar di Convention Hall Kompleks Stadion Sempaja Samarinda, Rabu (1/4).

"Jadi ketika harga batang mentah itu jatuh, otomatis penerimaan devisa kita merosot. Kekuatan kurs atau mata uang kita juga ikut melemah," tambah Andrinof.


Dalam posisi tersebut, lanjutnya, kita seharusnya bisa menerima kenyataan bahwa Indonesia merupakan negara yang mudah mengalami fluktuasi ekonomi.

"Silakan lihat negara lain yang mampu bertahan dari tekanan pengaruh eksternal, pasti karena bangunan ekonominya kuat. Tingkat ketergantungannya terhadap impor barang olahan konsumsi kecil. Ketergantungan ekspor terhadap sumber daya alam juga kecil," bebernya.

Andrinof menambahkan bahwa Indonesia masih berperan sebagai negara konsumen ketika negara lain tengah gencar menjadi negara produsen.

"Bahkan belakangan situasi makin kritis karena impor pangan kita makin meningkat dari segi volume dan makin beragam dari segi komoditas yang kita impor juga meningkat. Ini tanda-tanda yang membahayakan," jelas dia.

Oleh karena itu, sambung Andrinof, hal yang perlu segera diubah adalah orientasi ekonomi.

"Kita sudah berada di trek yang tepat dengan perencanaan pembangunan saat ini," tandas pria 52 tahun kelahiran Kota Padang ini. [rus]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya