Berita

Bisnis

Fahira Gembira RUU Ekonomi Kreatif Masuk Prolegnas

JUMAT, 20 FEBRUARI 2015 | 10:30 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Rancangan Undang-Undang (RUU) Ekonomi Kreatif berhasil masuk dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) 2015-2019.

Inisiator RUU Ekonomi Kreatif yang juga Wakil Ketua Komite III DPD, Fahira Idris, menyatakan pembahasan RUU yang merupakan inisiatif Komite-nya ini sangat penting. Alasannya, perlindungan dan dukungan bagi pekerja kreatif sudah mendesak karena masih begitu banyak hadangan yang dihadapi para pekerja kreatif, apalagi jelang diterapkan Masyarakat Ekonomi ASEAN.

Menurut dia, ekonomi kreatif adalah masa depan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang selama ini hanya mengandalkan kekayaan alam. Saat ini saja, ekonomi kreatif sudah mampu menyumbang sekitar tujuh persen dari total Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia atau masuk tujuh besar penyumbang PDB negara.


"Sebagai senator saya sudah berhasil menyakinkan parlemen bahwa RUU ini wajib masuk prolegnas. Saya sudah perjuangkan agar jadi prioritas tahun ini, tetapi keputusan ada di Baleg DPR, bukan di DPD. Saya optimis, RUU ini akan jadi prioritas pada  2016," ujar Fahira dalam rilisnya, Jumat (20/2).

Menurut Fahira, karakter industri kreatif yang padat karya menjadikan sektor ini paling pesat menyerap tenaga kerja. Pada 2013 saja, sektor ini mampu menyerap tenaga kerja sebesar 11.872.428 orang atau 10,72 persen dari total penyerapan tenaga kerja nasional yang sebesar 110.801.648 orang.

Potensi ekonomi kreatif juga telah menempatkannya sebagai tiga besar penyumbang jumlah usaha di Indonesia. Dari sekitar 55 juta lebih usaha di Indonesia, hampir 10 persennya adalah usaha berbasis kreativitas.

"Ini potensi luar biasa. Dengan kebudayaan Indonesia yang kaya, saya yakin sektor ekonomi kreatif akan jadi kekuatan baru ekonomi Indonesia. Jika ada perlindungan dan keberpihakan, ekonomi kreatif akan jadi penguat citra dan identitas bangsa yang imbasnya nanti ke berbagai sektor," kata dia.

"Lihat saja sekarang, batik dan tenun sudah mendunia atau bagaimana menggeliatnya pariwisata Belitung akibat dari novel dan film Laskar Pelangi. Inilah kekuatan dari ekonomi kreatif," lanjut Senator asal Jakarta ini. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya