Berita

jokowi saat mengunjungi pabrik proton kemarin

Gandeng Proton, Jokowi Semakin Membuat Indonesia Rendah di Mata Malaysia

SABTU, 07 FEBRUARI 2015 | 11:26 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

RMOL.  Joko Widodo mengusung sembilan program atau yang disebut Nawa Cita sebagai bahan jualan dalam kampanye saat Pilpres 2014 lalu. Karena Nawa Cita itu menjadi agenda utama pembangunan kalau Jokowi menjadi Presiden RI.

Sekarang setelah resmi memimpin negeri ini, Jokowi semakin jauh dari apa yang dia kampanyekan tersebut. Terlebih, dia menggandeng Proton untuk membangkitkan mobil nasional.

Demikian disampaikan ekonom dari Universitas Negeri Sultan Ageng Tirtayasa, Serang, Dahnil Anzar Simanjuntak dalam keterangannya kepada pers pagi ini (Sabtu, 7/2). (Baca: Gandeng Proton Jokowi Bangun Mobil Nasional)

Apalagi, di awal kemunculan Jokowi di panggung nasional saat menjadi Walikota Solo, dia berkomitmen  mendorong industri otomotif nasional menjadi tuan rumah di negeri sendiri, bahkan mampu melakukan ekspansi ke dunia international, dengan menawarkan Mobil Esemka.

"Terang sekarang semua adalah tipu muslihat propoganda dan pencitraan," tegas Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah ini.

Kalau menggandeng perusahaan pelat merah Malaysia tersebut, dia mempertanyakan, apa beda Jokowi dengan Tommy Soeharto yang menggandeng pabrikan Asal korea Selatan yakni KIA terkait mobil Timor.

Tak hanya itu, tidak ada alasan strategis bagi kepentingan ekonomi nasional ketika menjadikan Proton sebagai mobil nasional.

Menurutnya, kalau pun toh harus menggandeng pabrikan dari luar negeri, lebih banyak yang lebih bagus dan pantas dibandingkan Proton, yang sekarang sedang mengalami penurunan pangsa pasar lebih 40 persen di dalam negeri mereka sendiri sehingga berusaha mencari pangsa pasar lebih luas dan dekat yakni Indonesia.

"Terlepas dari argumentasi ekonomi, saya kira ketika Proton digandeng sempurna sudah 'stigma' rendah Malaysia terhadap Indonesia, seperti dalam kasus iklan sebuah mesin pembersih di Malaysia beberapa waktu yang lalu," demikian Dahnil. [zul]

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

Lolos OTT, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor Gugat Praperadilan Lawan KPK

Jumat, 11 Oktober 2024 | 17:23

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

CEO Coinbase Umumkan Pernikahan, Netizen Seret Nama Raline Shah yang Pernah jadi Istrinya

Kamis, 10 Oktober 2024 | 09:37

Jokowi Tak Salami Try Sutrisno, Dewan Pembina PKP Angkat Bicara

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:45

UPDATE

Teguh Harus Ikut Wujudkan Pilkada Jakarta Jujur

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 02:01

Jaksa Agung ST Burhanuddin Dilaporkan ke KPK, Dugaan Fraud

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 01:34

Mendagri Puji Heru Minimalisir Banjir Jakarta

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 01:22

Pelindo Dorong Kemandrian Tuna Netra

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 01:18

Pemuda Indonesia Segel Kedubes AS

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 01:01

Alumni UI: Raihan Gelar Doktor Bahlil Sulit Diterima Akal Sehat

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 00:23

Solidaritas Palestina

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 00:10

Teguh Diminta Belajar pada Heru Budi Hartono

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 00:00

bank bjb Raih 2 Penghargaan di Indonesia Best Financial Awards 2024

Jumat, 18 Oktober 2024 | 23:45

Bir Pletok Bakal Jadi Welcome Drink Tamu Jakarta

Jumat, 18 Oktober 2024 | 23:22

Selengkapnya