Berita

hasto kristiyanto/net

Hukum

Hasto Kristiyanto: Inisiatif Pertemuan dari Abraham Samad

SELASA, 03 FEBRUARI 2015 | 15:39 WIB | LAPORAN:

Hampir dua jam Pelaksana Tugas Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto menjalani pemeriksaan di kantor Bareskim Mabes Polri Jakarta, hari ini (Selasa, 3/2).

Hasto diperiksa dalam kapasitasnya sebagai saksi kasus 'rumah kaca' Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Abraham Samad. Usai pemeriksaan, Hasto membeberkan, ada puluhan pertanyaan yang diajukan penyidik terkait pertemuannya dengan Abraham Samad, yang dilaporkan ke polisi atas tuduhan bertemu pengurus partai politik dalam konteks di luar tugas dan fungsi sebagai pimpinan KPK.
 
"Lebih dari 23 pertanyaan dan saya jawab dengan sebaik-baiknya dan sejujurnya karena niatan saya adalah komitmen menegakkan kebenaran," kata Hasto kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta.


Menurut Hasto, inisiatif pertemuan datang dari Samad dan PDIP hanya menghormati ajakan tersebut.

"Terkait pertemuan yang kami adakan atas inisiatif baik langsung maupun tidak oleh bapak AS. Karena itulah saya mendatangi beliau yang memimpin lembaga yang dipercaya masyarakat memberantas korupsi," jelas Hasto.

Pertemuan itu berlangsung di dua tempat berbeda. Semula, kata Hasto, pertemuan itu dimaksudnya untuk membangun komunikasi antara PDIP dengan Samad. Kemudian lebih dalam membicarakan kasus yang tengah ditangani KPK.

"Pertemuan di Capitol membicarakan dua hal penting, tawaran bantuan hukum yang bisa diberikan beliau kemudian kemauan menjadi wapres," sambungnya.

Gagal menjadi cawapres, menurut Hasto, Samad lantas menuangkan rasa kekecewaannya dengan menetapkan Komjen Pol Budi Gunawan sebagai tersangka.

"Dari seluruh pertemuan tersebut satu mata rantai dengan kekecewaan beliau karena tidak terpilih menjadi wapres, ada upaya untuk menyampaikan persoalan pribadi dengan institusi," tambah Hasto.

Abraham Samad sendiri telah membantah tudingan tersebut. Menurut Samad, dirinya biasa bertemu elit parpol dalam tugasnya sebagai ketua KPK.

Abraham dilaporkan Direktur Eksekutif KPK Watch Indonesia M Yusuf Sahideke Badan Reserse Kriminal Polri pada 22 Januari 2015 dengan tuduhan melakukan aktivitas politik di luar tugas dan fungsinya sebagai pimpinan KPK. Yusuf melaporkan Abraham berdasarkan informasi dalam artikel di Blog Kompasiana berjudul "Rumah Kaca Abraham Samad".[wid]
 

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Tiga Jaksa di Banten Diberhentikan Usai jadi Tersangka Dugaan Pemerasan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:59

Bakamla Kukuhkan Pengawak HSC 32-05 Tingkatkan Keamanan Maritim

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:45

Ketum HAPPI: Tata Kelola Sempadan Harus Pantai Kuat dan Berkeadilan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:05

11 Pejabat Baru Pemprov DKI Dituntut Bekerja Cepat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:51

Koperasi dan Sistem Ekonomi Alternatif

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:24

KN Pulau Dana-323 Bawa 92,2 Ton Bantuan ke Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:50

Mutu Pangan SPPG Wongkaditi Barat Jawab Keraguan Publik

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:25

Korban Bencana yang Ogah Tinggal di Huntara Bakal Dikasih Duit Segini

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:59

Relawan Pertamina Jemput Bola

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:42

Pramono dan Bang Doel Doakan Persija Kembali Juara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:25

Selengkapnya