Berita

net

Bisnis

Belum Terlihat Rencana Ekonomi Terpadu Rezim Jokowi

SABTU, 31 JANUARI 2015 | 12:11 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Dalam 100 hari pertama pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, pemerintah berhasil mengubah pondasi kebijakan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono.

Demikian dikatakan pakar ekonomi, Fadhil Hasan, dalam diskusi Perspektif Indonesia yang disiarkan langsung oleh smartfm, Sabtu pagi (31/1).

Dia mencontohkan, Presiden Jokowi berani mengambil kebijakan tak populis penurunan subsidi bahan bakar minyak (BBM).


"Dengan itu, kemudian ditambah satu keberuntungan harga minyak dunia itu sendiri yang turun, sehingga tersedia ruang fiskal cukup besar di mana dia bisa menjalankan agenda ekonominya yang menghadirkan peranan pemerintah," ujar Fadhil.

Contoh kedua, terkait dengan penyederhanaan iklim investasi. Dalam konteks ini, Jokowi-JK berhasil mengubah tradisi pelayanan yang berbelit-belit menjadi pelayanan terpadu satu atap. Ini memberikan pondasi cukup kuat bagi berjalannya agenda ekonomi pemerintah di masa mendatang.

"Tapi dalam konteks jangka menengah dan panjang, saya belum melihat perencanaan ekonomi yang terpadu terkoordinasi antara satu kementerian dan kementerian lain," ujar Fadhil.

"Dalam 100 hari cukup bagus, tapi ke depannya, di tengah suasana politik yang tak kondusif, apakah dia mampu menjalankan agenda ekonominya yang besar?" tambahnya.

Dalam kesempatan diskusi itu dia juga mengingatkan pemerintahan Jokowi untuk tidak menihilkan apa yang telah dilakukan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono karena banyak juga kinerja pemerintahannya yang baik untuk diteruskan. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya