Musyawarah Nasional Partai Golkar tahun depan harus benar-benar menjadi ajak untuk mengambil kesepakatan bersama. Munas tersebut harus dijadikan sebagai tonggak dan langkah untuk menata organisasi secara lebih baik.
"Golkar harus mendengar suara rakyat dan suara kadernya, jika partai ini ingin tetap leading menjadi the key player dalam politik indonesia," ungkap peneliti senior IndoStrategi Ahmad Fuad Fanani (Jumat, 14/11).
Menurutnya, Partai Golkar ke depan harus berani memunculkan kepemimpinan muda yang kapable dan berintegritas. Golkar harus menunjukkan dirinya sebagai partai yang modern, gaul, profesional, dan menjalankan kaderisasi secara serius.
"Di saat sebagian partai lain mengalami gerontokisasi karena dipimpin oleh politisi gaek era 45, Golkar harus memunculkan pemimpin baru yang muda, tangguh, dan berintegritas," jelas dosen FISIP UIN Jakarta ini.
Untuk memunculkan pemimpin-pemimpin yang muda dan berintegritas itu, Golkar bisa menimbang kader-kader muda yang bisa ditampilkan seperti Hajriyanto Y Thohari, Agun Gunanjar Sudarsa, Priyo Budi Santoso, dan sebagainya.
Jika Golkar mencari pemimpin yang muda dan berintegritas, nama-nama di atas juga patut dipertimbangkan.
"Saat ini bola dan masa depan ada di tangan para pimpinan Golkar, baik di pusat maupun daerah, apakah mereka ingin ditinggalkan sejarah atau menciptakan sejarah? Dengan pemimpin yang muda dan berintegritas lah, masa depan Golkar akan cerah dan mencerahkan bangsa ini," demikian alumnus Flinders University-Adelaide-Australia ini.
[zul]