Berita

jokowi-jk selfie pada masa kampanye

Jokowi: Paling Sebulan Popularitas Saya Turun, Setelah Itu Rakyat Ngajak 'Selfie' lagi

SABTU, 15 NOVEMBER 2014 | 03:51 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus memberi sinyal untuk segera menaikkan harga BBM bersubsidi. Saat bertemu dengan 260-an warga negara Indonesia (WNI) di Queensland University of Technology (QUT) Brisbane, Australia, Jokowi kembali menegaskan keputusannya itu.
 
Jokowi mengakui, ada beberapa pihak yang mengingatkan bahwa keputusan itu akan membuat popularitasnya merosot. "Saya tidak peduli. Seorang pemimpin harus berani mengambil risiko," tegas Jokowi disambut tepuk tangan meriah hadirin Jumat malam (14/11).
 
Dalam pertemuan yang disiarkan live stream via YouTube dan dipantau para pelajar Indonesia di lima benua tersebut, Jokowi menegaskan bahwa pengalihan subsidi BBM mendesak untuk dilakukan.


Selain salah sasaran karena subsidi BBM lebih banyak dinikmati masyarakat mampu pemilik mobil, subsidi akan dialihkan untuk kegiatan produktif. "Jadi, ini tidak bisa ditunda-tunda lagi," tuturnya, seperti dikutip dari JPNN.
 
Jokowi lantas memaparkan, dalam lima tahun terakhir, subsidi BBM sudah menyedot anggaran hingga Rp 714 triliun. Padahal, subsidi untuk kesehatan hanya Rp 220 triliun dan anggaran infrastruktur Rp 570 triliun. "Ini kan enggak bener. Kita ini sudah terlalu boros. Anggaran ratusan triliun dihambur-hamburkan untuk dibakar," ucapnya.
 
Bukan itu saja, Jokowi juga mengatakan bahwa subsidi energi tahun depan bakal menembus angka Rp 430 triliun jika tidak ada kenaikan harga BBM. Mantan gubernur DKI Jakarta dan wali kota Solo tersebut kemudian membandingkannya dengan biaya pembangunan waduk yang sebesar Rp 400 miliar.

Dengan demikian, dana subsidi itu bisa digunakan untuk membangun 1.000 waduk! Bahkan juga bisa digunakan untuk membangun jaringan kereta api di Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan yang hanya butuh sekitar Rp 360 triliun. "Perbandingan seperti ini harus disampaikan. Supaya masyarakat paham," ujarnya.
 
Menurut Jokowi, banyaknya demo atau suara yang menentang rencana kenaikan harga BBM lebih disebabkan kurangnya pemahaman mereka akan manfaat rencana tersebut.

Misalnya pada percepatan pembangunan infrastruktur atau pengurangan kesenjangan dengan pemberian bantuan kepada masyarakat miskin. "Ini akan membawa banyak manfaat untuk Indonesia," jelasnya.
 
Jokowi meyakini, jika sampai popularitasnya turun sebagai akibat kenaikan harga BBM, kondisi itu tidak akan berlangsung lama. Apalagi jika masyarakat nanti sudah bisa menikmati manfaat pengalihan subsidi, misalnya melalui Kartu Keluarga Sejahtera, Kartu Indonesia Pintar, maupun Kartu Indonesia Sehat.

"Paling juga sebulan lah (popularitas saya turun). Setelah itu paling juga pada minta foto-foto selfie lagi," candanya.
 
Dalam pertemuan yang berlangsung mulai pukul 08.45 hingga 10.30 waktu Brisbane tersebut, Jokowi juga meminta WNI di Australia membawa nama baik Indonesia dan menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar. "Jangan sekali-kali merasa inferior (rendah diri)," tuturnya.
 
Pertemuan dengan para WNI semalam berlangsung sangat cair. Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) dan petugas keamanan pemerintah Australia sempat kelabakan karena Jokowi yang tiba di ruang pertemuan lantai 10 QUT tidak menuju atas panggung.

Tapi justru langsung menuju barisan kursi belakang untuk menyapa para warga yang sudah heboh dengan tepuk tangan dan teriakan-teriakan, "Pak Jokowi, I Love Youuuu."
 
Selanjutnya, bisa ditebak, Jokowi pun dikerubungi ratusan warga yang ingin berfoto selfie. Komandan Paspampres Mayjen Andika Perkasa pun sampai harus terhuyung-huyung karena berusaha membukakan jalan untuk Jokowi.
 
Duta Besar Indonesia untuk Australia Riphat Nadjib Kesoema mengatakan, popularitas Jokowi di Australia memang luar biasa. Dia menyebutkan, saat pemilihan presiden Juli lalu, Jokowi merebut suara 83 persen warga Indonesia di Australia. "Jadi, di sini memang banyak suporter Pak Jokowi," katanya.
 
Pertemuan dengan WNI tadi malam adalah acara kedua Jokowi sepanjang hari kemarin. Begitu mendarat di Bandara Brisbane dari Myanmar sekitar pukul 14.00 waktu Brisbane, Jokowi dan rombongan langsung menuju Hotel Pullman. Sorenya Jokowi sempat mengadakan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Australia Tony Abbott.
 
Dalam pertemuan tertutup di area Brisbane Convention and Exhibition Center (BCEC) tersebut, Jokowi kembali mengundang Australia untuk meningkatkan hubungan dagang dengan Indonesia serta mengajak para pebisnis Australia berinvestasi di Indonesia. Khususnya di sektor infrastruktur seperti pembangkit listrik.

Hari Sabtu ini merupakan acara puncak G20 akan dibuka pukul 15.00. Jokowi dan para pemimpin negara lainnya akan mengikuti sesi utama yang membahas Global Economy: Strengthening Growth and Job Creation.Pada malam harinya akan ada jamuan makan malam dan pertunjukan budaya oleh pemerintah Australia. [zul]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

UPDATE

Pesan Ketum Muhammadiyah: Fokus Tangani Bencana, Jangan Politis!

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:13

Amanat Presiden Prabowo di Upacara Hari Bela Negara

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:12

Waspada Banjir Susulan, Pemerintah Lakukan Modifikasi Cuaca di Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:05

Audit Lingkungan Mendesak Usai Bencana di Tiga Provinsi

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:04

IHSG Menguat, Rupiah Dibuka ke Rp16.714 Pagi Ini

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:59

TikTok Akhirnya Menyerah Jual Aset ke Amerika Serikat

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:48

KPK Sita Ratusan Juta Rupiah dalam OTT Kepala Kejari HSU

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:28

Bursa Asia Menguat saat Perhatian Investor Tertuju pada BOJ

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:19

OTT Kalsel: Kajari HSU dan Kasi Intel Digiring ke Gedung KPK

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:05

Mentan Amran: Stok Pangan Melimpah, Tak Ada Alasan Harga Melangit!

Jumat, 19 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya