Berita

saleh daulay/net

Komisi VIII DPR Terima Masukan dari Aktivis Anak dan Perempuan

RABU, 12 NOVEMBER 2014 | 15:00 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Komisi VIII DPR RI menggelar Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan para aktivis perlindungan anak, perempuan, dan anti human trafficking di gedung Parlemen, Senayan, Jakarta (Rabu, 12/11).

Dalam RDPU tersebut hadir 17 orang aktivis mewakili lima lembaga yang diundang yaitu KPAI, P2TP2A Jabar, Komnas Perempuan, Komnas Anak, dan Unit PPA Polda Metro Jaya.

Ketua Komisi VIII DPR RI, Saleh P. Daulay menjelaskan, RDPU ini untuk mendapatkan masukan terkait program aksi dan pengalaman di lapangan tekait isu-isu aktual mengenai kekerasan pada perempuan, kekerasan pada anak, dan praktik-praktik terkini human trafficking.


"Dari pemaparan yang disampaikan, ternyata ketiga persoalan tersebut masih menjadi beban berat yang harus diselesaikan," jelas Saleh usai pertemuan.

Selain kendala teknis,  masing-masing lembaga itu menyebut bahwa masih dibutuhkan penyempurnaan terhadap UU yang telah ada. Komnas Anak, misalnya, menyebut bahwa diperlukan revisi UU untuk memasukkan klausul tentang pemberatan hukuman bagi para pelaku aksi kekerasan seksual pada anak. Mereka mengusulkan hukuman yang dijatuhkan berupa kebiri dengan metode suntik kimia. Dengan begitu, diharapkan ada efek jera bagi para pelaku.

Sementara, aktivis anti human trafficking menyebutkan bahwa diperlukan UU anti-perbudakan. Menurut mereka, kasus-kasus human trafficking yang ada saat ini sudah mengarah pada perbudakan gaya baru. Untuk mengantisipasi hal itu, diperlukan UU yang bisa dijadikan pijakan dalam menjerat para pelaku.

"Saya kira, usulan-usulan tersebut penting untuk dipertimbangkan. Namun sebelum mengarah pada revisi dan pengajuan UU baru, diperlukan kajian yang lebih mendalam terlebih dahulu. Dengan begitu, revisi dan pengajuan usulan UU yang diminta bisa memberikan manfaat bagi masyarakat luas," jelas Ketua DPP PAN ini.

Selain isu tersebut, minimnya aparat Kepolisian yang menangani kasus-kasus kekerasan pada anak dan perempuan juga mendapat sorotan. Pasalnya, jumlah kekerasan yang semakin meningkat tidak seimbang dengan jumlah personnel kepolisian yang bisa menangani. Tidak heran jika banyak kasus kekerasan yang lambat ditangani.

"Terkait hal ini, kita berharap agar kepolisian RI bisa menambah personelnya yang didistribusikan di berbagai wilayah dan daerah. Kasus kekerasan pada perempuan, anak, dan human trafficking tidak boleh disepelekan. Atas usulan ini, Komisi VIII nanti akan menyampaikannya ke pimpinan Komisi III untuk dapat ditindaklanjuti pada tataran teknis," tandasnya. [zul]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

UPDATE

Pesan Ketum Muhammadiyah: Fokus Tangani Bencana, Jangan Politis!

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:13

Amanat Presiden Prabowo di Upacara Hari Bela Negara

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:12

Waspada Banjir Susulan, Pemerintah Lakukan Modifikasi Cuaca di Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:05

Audit Lingkungan Mendesak Usai Bencana di Tiga Provinsi

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:04

IHSG Menguat, Rupiah Dibuka ke Rp16.714 Pagi Ini

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:59

TikTok Akhirnya Menyerah Jual Aset ke Amerika Serikat

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:48

KPK Sita Ratusan Juta Rupiah dalam OTT Kepala Kejari HSU

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:28

Bursa Asia Menguat saat Perhatian Investor Tertuju pada BOJ

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:19

OTT Kalsel: Kajari HSU dan Kasi Intel Digiring ke Gedung KPK

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:05

Mentan Amran: Stok Pangan Melimpah, Tak Ada Alasan Harga Melangit!

Jumat, 19 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya