Berita

ilustrasi, Pembangunan MRT

On The Spot

Jarak Kurang 1 Km Ditempuh Hampir 1 Jam

Pembangunan MRT Berdampak Kemacetan
SENIN, 10 NOVEMBER 2014 | 08:29 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Seorang pengendara motor terlihat sigap memarkirkan tunggangannya disudut pertigaan Jalan Mahakam, Blok M, Jakarta Selatan. Motor maticnya diputar menghadap jalan. Sebuah plang kayu bertuliskan ‘ojeg’ berdiri di sisi kiri barisan kuda besi.

Usai memarkirkan motornya, pria bernama Ale tersebut lang­sung duduk dibangku kayu tem­pat istirahat para tukang ojeg. Se­mentara rekan lainnya, sibuk me­nawarkan jasa kepada setiap pe­jalan kaki yang melintas.

Kedua kaki Ale diselonjorkan, jaket kulitnya dibuka. Keringat mengucur deras dari rongga kulit­nya yang berwarna cokelat. Pria asal Larantuka, Nusa Tenggara Ti­mur (NTT) itu mengaku lelah usai antar penumpang dari kawa­san Setiabudi, menuju Plaza Blok M.

Parah macetnya,” ujar Ale sembari mengusap keringat de­ngan tangan kosong.

Lebih dari satu bulan, kata Ale, ke­macetan kerap terjadi mulai dari Jalan Sudirman (sebelum bun­daran senayan) hingga ujung Jalan Sisingamangaraja. Tepat­nya di perempatan Plaza Blok M. Tiga jalur tersedia menuju arah Ja­lan Panglima Polim itu, tertu­tup satu jalur oleh mega proyek Mass Rapid Transit (MRT).

Seruas badan jalan dibagian te­ngah itu, ditutup seng besi. Di da­lamnya, terdapat sebuah alat berat berwarna kuning tertutup terpal hijau. Tidak terlihat aktivitas ker­ja di spot itu. Namun, di trotoar de­­pan Plaza Blok M, dua orang pe­­kerja MRT terlihat menggali ta­nah. Penggalian itu, juga ter­tulis pengerjaan proyek MRT pada seng besi.

Sambil bersantai, Ale bercerita, dia mendapat penumpang dari Pla­za Blok M menuju kawasan Se­tia Budi Jumat sore. Dia sem­pat terdiam begitu mendengar tujuan calon penumpang. Bukan karena jauh, tetapi arah kembali ke pang­kalan yang sedang macet parah.

Demi memutar roda ekonomi ke­luarga, order itu diambilnya. Dari Plaza Blok M, tempat Ale mangkal, sangat lancar menuju arah Senayan. Jarak tempuh ku­rang dari satu kilometer itu, di­tempuh sekitar 10 menit. Mak­lum, motor maticnya nampak masih baru.

Penumpangnya dia turunkan di kawasan Setia Budi, uang sebesar Rp 25 ribu, berpindah tangan. Ale pun bergegas balik kanan menuju pangkalan. Di kawasan per­kan­toran Sudirman, sebelum bun­da­ran Senayan, seorang pria me­lam­baikan tangan kepada Ale. Dia minta di antar ke Plaza Blok M, tempat Ale mangkal.

Searah, pria itu diangkutnya, na­mun dengan negosiasi. Ale min­ta naik harga, dari pasaran Rp 25 ribu, menjadi Rp 35 ribu. Alasan­nya, kemacetan yang parah. Me­mang, calon penumpang itu men­cari jasa ojek sebagai solusi ke­ma­cetan. Jika menggunakan met­romini, bisa sampai satu jam. Pa­d­ahal, jarak tempuh kurang satu kilometer.

Ternyata, naik Rp 10 ribu tak jadi masalah bagi calon pe­num­pang itu. Sambil tersenyum, pria itu dipersilahkan duduk dibela­kang Ale. Helm yang dicantel di­bawah stang motor, diberikan ke­pada penumpangnya. Kema­ce­tan, diterobos Ale.

Kemacetan terjadi hingga me­lewati Patung Pemuda Mem­ba­ngun di bundaran senayan. Di ja­lan itu, juga terdapat proyek MRT di tengah jalan. Setidaknya, ter­dapat lima alat crane men­ju­lang dari balik pagar seng.

Memasuki perempatan Jalan Sisingamangaraja, kemacetan sedikit terurai. Kuda besi Ale di­gas cepat-cepat. Kepadatan arus, kembali terjadi tepat di depan Kam­pus Al Azhar. Hingga pe­rem­­patan Plaza Blok M, kema­cetan terjadi. Ambil memutar di perempatan, penumpang pria itu diturunkan sesuai pesanan, di de­pan Plaza Blok M.

Uang sebesar Rp 35 ribu, ma­suk ke jaket kulit yang dikenakan Ale. Dia pun lang­sung menuju pangkalan untuk antre mendapat penumpang.

Ale mengaku mendapat rezeki lebih atas berlangsungnya proyek MRT. Jasanya, menjadi incaran ca­lon penumpang yang biasa menggunakan angkutan umum. Pegawai kantoran, adalah pe­langgan setia Ale cs.

Menurut Ale, jalur Sudirman hingga Plaza Blok M tidak se­la­manya macet. Pada pagi hari, jus­tru jalan itu lancar. Aturan three in one bagi pengendara mobil, cu­kup jitu mengurai kemacetan. Na­mun, kelancaran arus mulai ter­sendat pada siang hari.

Begitu Azan Zuhur berkuman­dang, kata Ale, kendaraan mulai berbaris panjang tepat di depan pangkalan ojeknya (Plaza Blok M). Tiga jalur tersedia hanya dua yang dapat dilalui. Itupun tidak mampu menampung jumlah ken­daraan yang kian menumpuk.

Suasana kemacetan itu, ber­lang­sung hingga malam hari. Mes­ki begitu, arus balik di area itu tidak terjadi kemacetan. Ya­itu, dari Plaza Blok M hingga Bun­­da­ran Senayan. Tidak ada pengu­rangan lajur atas proyek MRT di ja­lan itu. Kemacetan, baru terjadi be­gitu memasuki dae­rah Sudirman.

PT Mass Rapid Transit (MRT) memulai pembangunan Jalan La­yang MRT di titik Sisi­nga­ma­ngaraja, Blok M Plaza dan Pang­lima Polim. Pembangunan te­r­se­but bagian dari tahap pekerjaan pon­dasi kolom di Stasiun Blok M yang menggunakan median jalan.

Direktur Utama PT MRT Dono Boestami menjelaskan, pekerjaan akan dimulai dengan pengeboran untuk tiang pondasi Viaduct dan pemasangan Pier di median jalan pada area Blok M dan akan ber­lanjut pada jalan Sisinga­ma­nga­raja dan Panglima Polim. Pe­nger­jaan ini akan dimulai pada 1 November hingga pertengahan Januari 2015,” ujar Dono.

Besarnya skala konstruksi pada jalur layang yang ada di kawasan Blok M, kata Dono, berdampak langsung pada perubahan jalur di kedua ruas jalan baik di depan Blok M Plaza maupun Taman Martha Tiahahu. Sebab bagian tengah median jalan akan ditutup. Akan ada rekayasa lalu lintas dan sedikit pengurangan jalur,” jelas dia.

Seperti diketahui, kawasan Blok M dan sekitarnya meru­pa­kan titik kemacetan pada pagi dan sore hari. Dengan adanya pe­ngerjaan konstruksi ini maka ke­macetan di wilayah tersebut akan bertambah.

Manager Proyek Elevated Heru Nugroho mengatakan, kini proyek pembangunan elevated akan terfokus kepada pemba­ngu­nan pondasi yang ada di wilayah Blok M. Kedalaman pondasi tersebut bervariasi mulai dari 45-65 meter. Pembangunan pondasi akan menjadi prioritas kami,” kata Heru.

Dia mengungkapkan, nantinya Stasiun Blok M plaza akan diba­ngun sepanjang 26 meter dengan tinggi mencapai 18 meter dan le­vel pertama stasiun dibangun de­ngan tinggi 8-10 meter.

Kami pas­tikan Clearence ja­lan akan lebih dari enam meter. Se­hingga tidak akan meng­gang­gu pengguna jalan dibawah,” terangnya.

Dia juga menuturkan, nantinya MRT akan memasang ratusan tiang pancang untuk elevated di­mulai dari Depo Lebak Bulus hingga masuk terowongan te­pat­nya di Jalan Sisingamangaraja.

Berapa tepatnya saya tidak tahu, yang jelas sepanjang 25 me­­ter akan ditanam tiang,” pung­kas­nya.

Halte Transjakarta Al Azhar Akan Segera Dibongkar

Halte bus transjakarta Masjid Agung Al Azhar, yang berada di tengah ruas Jalan Sisinga­ma­ngaraja, Jakarta Selatan, cukup diminati warga sebagai lokasi naik dan turun penumpang. Di halte itu, tak jauh akses menuju kampus Al Azhar.

Sebentar lagi, halte tersebut ti­­dak lagi digunakan, alias di­tu­tup. Pasalnya, PT Mass Ra­pid Transit (MRT), akan mem­bong­kar halte tersebut dan men­jad­i­k­an area kerja pem­ba­ngu­nan ja­lur transisi pem­ba­ngu­nan MRT.

Jalur transisi adalah per­pin­dahan dari rute bawah tanah ke rute jalan layang MRT, dan se­ba­liknya. Sebagai pengganti akan dibangun halte sementara di depan Masjid Al-Azhar dan di ujung Jalan Hang Tuah III. Berbeda dengan halte yang di­bongkar, dua halte sementara ti­dak ditempatkan di median ja­lan, melainkan di tepi jalan.

Perubahan halte transjakarta di area Jalan Sisingamaraja ha­rus dilakukan untuk men­dukung pembangunan Stasiun MRT Si­singamangaraja,” ujar Direktur Utama PT MRT Jakarta Dono Boestami.

Dono menjelaskan, pekerjaan pembongkaran halte trans­ja­karta Masjid Agung akan di­la­ku­kan mulai pada November 2014. Meski demikian, kata dia, saat ini pembangunan halte pengganti telah selesai dan su­dah mulai diuji coba.  

Kami juga telah mengecat ‘karpet me­rah’ sebagai pe­nan­da jalur busway yang dialihkan dari median ke sisi jalan,” katanya.

Dono berharap karpet merah itu akan diperhatikan oleh peng­guna jalan untuk memberikan ja­lan terlebih dahulu kepada trans­jakarta yang melintas, me­rapat ke halte di sisi jalan.

Selain masalah halte ini, Dono mengatakan pada bulan ini ada pengurangan jumlah lajur di Jalan Sisingamangaraja. Setiap jalur jalan dari arah utara maupun selatan akan berkurang satu lajur.

Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan masyarakat selama proses konstruksi MRT Jakarta ini berlangsung. Di­ha­rap­kan kepada para pelintas kendaraan untuk mematuhi ram­bu-rambu dan juga mengikuti petunjukpetugas di lapangan,” katanya.

Selain itu, Dono juga men­ce­ritakan nantinya sejumlah pusat perbelanjaan di sepanjang jalur MRT akan saling terhubung de­ngan stasiun. Langkah ini dinilai merupakan salah satu cara untuk memberikan kenyamanan se­hing­ga pengguna kendaraan pri­badi mau beralih ke MRT yang ditargetkan mulai beroperasi pada 2017.

Direktur Konstruksi PT MRT Ja­karta Muhammad Nasyir me­ngatakan, selain Plaza Blok M, beberapa pusat perbelanjaan lainnya juga yang telah me­nya­takan siap untuk terhubung de­ngan stasiun-stasiun MRT, tak hanya di jalur MRT koridor la­yang, tetapi juga di jalur MRT ko­ridor bawah tanah.

Selain Plaza Blok M, bebe­rapa tempat lainnya yang telah menyatakan ingin terhubung dengan stasiun MRT adalah Wisma Sudirman, Pasar Blok A, dan salah satu showroom mobil yang ada di Jalan Fatmawati, Cipete. ***

Populer

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

MUI Tuntut Ahmad Dhani Minta Maaf

Rabu, 02 Oktober 2024 | 04:11

Stasiun Manggarai Chaos!

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 13:03

Rhenald Kasali Komentari Gelar Doktor HC Raffi Ahmad: Kita Nggak Ketemu Tuh Kampusnya

Jumat, 04 Oktober 2024 | 07:00

UPDATE

Muhibah ke Vietnam dan Singapura

Selasa, 08 Oktober 2024 | 05:21

Telkom Investasi Kesehatan Lewat Bantuan Sanitasi Air Bersih

Selasa, 08 Oktober 2024 | 04:35

Produk Olahan Bandeng Mampu Datangkan Omzet Puluhan Juta

Selasa, 08 Oktober 2024 | 04:15

Puluhan Anggota OPM di Intan Jaya Kembali ke NKRI

Selasa, 08 Oktober 2024 | 03:55

70 Hakim PN Surabaya Mulai Lakukan Aksi Mogok

Selasa, 08 Oktober 2024 | 03:30

Gotong Royong TNI dan Rakyat

Selasa, 08 Oktober 2024 | 03:15

Pemerintahan Jokowi Setengah Hati Bahas Kesejahteraan Hakim

Selasa, 08 Oktober 2024 | 02:50

Perkuat Digitalisasi Maritim, TelkomGroup Hadirkan Satelit Merah Putih 2

Selasa, 08 Oktober 2024 | 02:20

Prabowo Harus Naikan Gaji Hakim Demi Integritas dan Profesionalitas

Selasa, 08 Oktober 2024 | 01:55

Tertangkap, Nonton Perayaan HUT ke-79 TNI Sambil Nyopet HP

Selasa, 08 Oktober 2024 | 01:35

Selengkapnya