Berita

ilustrasi

Konferensi akan Digelar karena Masih Terdapat Larangan Berjilbab

JUMAT, 05 SEPTEMBER 2014 | 05:06 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Konferensi Solidaritas Hijab Indonesia akan digelar pada akhir Oktober 2014 dan direncanakan dihadiri 100 peserta yang berasal dari perwakilan 100 organisasi Islam yang ada di Indonesia.

Penggagas konferensi tersebut, Fahira Idris menjelaskan, konferensi ini bertujuan untuk memperkuat solidaritas muslimah Indonesia agar tidak ada lagi pelarangan penggunaan hijab di Indonesia juga untuk memperingati Hari Solidaritas Hijab Sedunia yang jatuh pada 4 September.

Karena sampai saat ini aktivis perempuan ini masih mendapat laporan bahwa pelarangan penggunaan jilbab, terutama di tempat-tempat kerja masih terjadi.


"Konferensi ini digelar untuk membahas dan memperjuangkan jangan ada lagi larangan hijab di manapun di Indonesia,” tegas Fahira Idris dalam keterangan persnya, (Jumat, 5/9).  Konferensi akan digelar bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Menurut perempuan yang baru beberapa bulan diangkat menjadi pengurus MUI Pusat ini, berhijab adalah hak asasi dan hak dasar bagi setiap muslimah yang dibawanya sejak lahir sebagai bentuk implementasi hak asasi dalam memeluk agama dan beribadah sesuai dengan ajaran yang ia peluk.

Karena itu, hak berjilbab seperti hak kebebasan berpendapat dan hak bebas dari rasa takut.

“Miris di negara dengan jumlah muslim terbesar di dunia ini, masih ada saja pihak-pihak tertentu yang melarang muslimah berhijab. Jilbab itu hak asasi, hak kodrati yang diberikan Tuhan, jadi tidak dapat diganggu gugat oleh pihak manapun,” tegas Fahira.

Makanya, Fahira mengatakan, Konferensi Solidaritas Hijab Indonesia diharapkan menjadi wadah advokasi para muslimah di Indonesia yang dalam kehidupan sehari-hari masih mengalami deskriminasi karena mengenakan hijab.

Sebagai langkah awal tema bahasan konferensi, saat ini Fahira mempersilahkan masyarakat Indonesia terutama muslimah jika masih mengalami diskriminasi karena berhijab mengirimkan aduan ke email pribadinya di fahira.idris@gmail.com

“Nanti kita akan buka pusat aduan jika masih ada larangan berhijab untuk seluruh muslimah di Indonesia. Sebagai bentuk solidaritas, kita akan perjuangkan bersama, agar muslimah bisa dihormati hak asasinya untuk berhijab,” terangnya. [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya