Berita

Ini Alternatif Lain yang Bisa Ditempuh daripada Menaikkan Harga BBM

RABU, 03 SEPTEMBER 2014 | 05:28 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Selain memanfaatkan penghematan anggaran Kementerian untuk membiayai proyek-proyek pembangunan ada alternatif lain yang bisa ditempuh tanpa harus menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). (Baca:Dana Penghematan Anggaran Kementerian Bisa Digunakan untuk Pembangunan!)

Demikian disampaikan anggota Komisi VI DPR RI Abdurrahman Abdullah menanggapi desakan Presiden terpilih Joko Widodo agar harga BBM dinaikkan. (Baca: Ternyata Jokowi Salah Membaca Postur RAPBN 2015)

"Alternatif lainnya adalah dengan menghapuskan jenis Premium oktan 88 dan diganti dengan jenis bensin beroktan 90. Pemerintah tidak perlu memberi subsidi dan masyarakat pun tidak terlalu jauh naik harganya," jelas Abdurrahman Abdullah (Rabu, 3/9)

Dia menjelaskan, jika Pertamax (oktan 92) di kisaran harga Rp 11 ribu, BBM oktan 90 bisa di kisaran harga 9000. Hal ini tidak terlalu naik dua kali lipat dari harga beli masyarakat.

"Selain itu pembangunan infrastruktur bisa jalan, bantuan sosial bisa jalan, dan diharapkan lebih baik," beber politikus Partai Demokrat ini.

Apalagi, sambung anggota Dewan dari Nusa Tenggara Barat ini, keterangan Dirut Pertamina pada saat Rapat Dengar Pendapat pada awal tahun 2013 di DPR, bahwa tidak ada lagi negara yang menggunakan BBM oktan 88 kecuali di Indonesia. [zul]

Populer

Prabowo Perintahkan Sri Mulyani Pangkas Anggaran Seremonial

Kamis, 24 Oktober 2024 | 01:39

Karangan Bunga untuk Ferry Juliantono Terus Berdatangan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 12:24

KPK Usut Keterlibatan Rachland Nashidik dalam Kasus Suap MA

Jumat, 25 Oktober 2024 | 23:11

Pemuda Katolik Tolak Program Transmigrasi di Papua

Rabu, 30 Oktober 2024 | 07:45

Akbar Faizal Sindir Makelar Kasus: Nikmati Breakfast Sebelum Namamu Muncul ke Publik

Senin, 28 Oktober 2024 | 07:30

Muncul Petisi Agus Salim Diminta Kembalikan Uang Donasi

Rabu, 23 Oktober 2024 | 02:22

Bahlil Tunjukkan Kesombongan pada Prabowo

Jumat, 25 Oktober 2024 | 13:37

UPDATE

Polisi: Tak Ada Korban Jiwa dalam Peristiwa Truk Kontainer Ugal-ugalan

Jumat, 01 November 2024 | 10:05

Harga Emas Antam Terjun Rp20 Ribu, Satu Gram Jadi Segini

Jumat, 01 November 2024 | 10:02

Mendagri Bakal Lapor Prabowo soal Omnibus Law UU Politik

Jumat, 01 November 2024 | 09:50

Ketahuan Bawa Gepokan Dolar Hitam, WNI Ditangkap di AS

Jumat, 01 November 2024 | 09:46

Kemenkop Ingin Koperasi Dilibatkan dalam Swansembada Pangan

Jumat, 01 November 2024 | 09:42

Impor Baja Murah Ancaman Industri dan Keamanan Masyarakat

Jumat, 01 November 2024 | 09:40

Tidak Tepat Kebijakan Impor Gula Era Tom Lembong Diperkarakan secara Pidana

Jumat, 01 November 2024 | 09:36

Pakar: BPA Dalam Kemasan Pangan Masih Dalam Batas Aman

Jumat, 01 November 2024 | 09:29

Prabowo akan Kunker ke China, Kader PKS Singgung Kemerdekaan Palestina

Jumat, 01 November 2024 | 09:28

Perhakhi Dituntut Wujudkan Penegakan Keadilan di Masyarakat

Jumat, 01 November 2024 | 09:18

Selengkapnya