Berita

jokowi

Tampilan Islami Jokowi Tak Ada Gunanya kalau Ternyata Mau Larang Perda Syariah

SELASA, 17 JUNI 2014 | 08:56 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Joko Widodo selama ini sudah menunjukkan penampilan yang islami. Namun nuansa islami yang dipoleskan kepada calon presiden tersebut luntur karena kubu PDIP bertekad akan melarang perda syariah kalau memenangkan Pilpres 2014 ini.

Demikian disampaikan Ketua Majelis Intelektual & Ulama Muda Indonesia (MIUMI) DKI Jakarta, Ustadz Fahmi Salim kepada Rakyat Merdeka Online pagi ini (Selasa, 17/6).

"Berarti kubu Jokowi tidak aspiratif dan demokratis terhadap umat Islam. Ini semakin membuktikan bahwa kubu Jokowi terutama PDIP itu anti-Islam karena bertekad melarang perda syariah," jelasnya.


Jokowi belakangan ini semakin sering menunjukkan citra keberislaman untuk menepis berbagai pihak yang meragukan keberagamaannya. Di berbagai kesempatan, dia misalnya mengungkapakan bahwa dirinya bapak, ibu, dan serta adiknya sudah menunaikan haji. Bahkan timnya menyebar foto saat melaksanakan rukun Islam tersebut.

Bahkan, dalam  pidato saat mengambil nomor urut dan ketika deklarasi kampanye damai, Jokowi mengawali pidatonya dengan mengucapkan shalawat nabi dengan menggunakan bahasa Arab. (Baca juga: Kertas Terselip di Jas Jokowi Contekan Doa Musa Hadapi Firaun)

Fahmi Salim menjelaskan, pidato dengan mengawali pembacaan hamdalah serta shalawat serta menyandang gelar haji bukan substansi ajaran Islam.

"Seorang dikatakan identik dengan Islam bukan hanya dari tampilan fisik lahiriahnya saja. Tetapi juga kebijakan politik apa yang bisa adaptif dan aspiratif terhadap aspirasi umat Islam indonesia, termasuk soal perda syariah," tegasnya.

Menurutnya, mengucapkan hamdalah dan shalawat itu baik. "Tapi yang lebih baik dan penting adalah seberapa jauh beliau dan pangusung utamanya menyerap dan menghormati aspirasi umat Islam dalam menjalankan agamanya dengan kaffah dalam bingkai NKRI dan konstitusional dijamin UUD 45," tandasnya.

Sebelumnya, Ketua Tim Bidang Hukum Pemenangan Jokowi-JK, Trimedya Panjaitan menjelaskan, pemerintahan Jokowi-JK akan melarang munculnya peraturan daerah baru yang berlandaskan syariat Islam.

Alasannya, hal itu dianggap tak sejalan dengan ideologi yang dianut PDI Perjuangan. Selain itu, syariat Islam juga bertentangan dengan UUD 1945. "Ideologi PDIP Pancasila 1 Juni 1945. Pancasila sebagai sumber hukum sudah final," ujar Ketua DPP Bidang Hukum PDIP itu.

Namun, khusus untuk Aceh, PDIP akan memberikan keistimewaan. "Aceh pengecualian (boleh ada syariat Islam) karena Aceh daerah khusus," katanya. [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya