Berita

budi gunawan

Polri Terus Didesak Usut Pertemuan Komjen BG dengan Timses JKW-JK

SABTU, 14 JUNI 2014 | 18:00 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Mabes Polri terus didesak untuk mengusut tuntas ihwal pertemuan Kepala Kemdikpol Komjen Budi Gunawan dengan tim sukses Jokowi-JK, Trimedya Panjaitan pada Sabtu malam lalu di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Bahkan, pengusutan pertemuan tersebut harus menjadi prioritas.

Menurut Direktur Eksekutif Pusat Kajian Pancasila, Hukum dan Demokrasi (Puskaphdem) Universitas Negeri Semarang, Arif Hidayat, Mabes Polri harus mencontoh TNI yang membentuk tim mengusut soal isu Babinsa tidak netral maupun soal bocornya surat DKP terkait pemberhentian Prabowo Subianto.

"Harusnya bisa seperti yang dilakukan Panglima TNI Jenderal Moeldoko. Mabes Polri pun bisa membentuk hal yang sama untuk menyelidiki kasus Budi Gunawan,” kata Arif (Sabtu, 14/6).


Menurut Arif, tak bisa dipungkiri secara politis, ada indikasi kuat penyalahgunaan kedudukan Budi Gunawan saat ini untuk kepentingan tertentu dalam hal ini capres tertentu. “Dugaan kuat terjadi abuse of power,” katanya.

Penyalahgunaan kedudukan ini dinilai amat membahayakan institusi Polri sendiri di mata masyarakat. “Dia harus diproses oleh institusinya,”lanjut Arif.

Langkah ini perlu diambil karena ini adalah salah satu pendidikan politik yang buruk bagi Indonesia. “Seorang polisi aktif harusnya jadi teladan masyarakat, bukan malah mencoreng nama baiknya sendiri,” kata Arif.

Karena itu, Arif berharap media dan akademisi harus terus mengawal kasus ini. “Apapun alasannya, Budi sudah bertindak tidak etis. Para akademisi menurutnya juga harus melihatnya dengan serius. Dengan begitu rakyat diberi pembelajaran berdemokrasi yang baik,” tutupnya.

Selain Polri, KPU juga harus bersikap dan menindaklanjutinya. Karena Komisioner KPU Hadar Nafis Gumay juga disebut sempat ikut bertemu di lokasi resto itu. “ KPU punya dewan etik, saya kira bisa mengkaji apakah itu melanggar etika atau sudah ke ranah pidana,” kata Arif.

Baik Trimedya, Budi Gunawan, dan Hadar Nafis Gumay sudah memberikan klarifikasi. Mereka menegaskan, tidak ada pembicaraan politik. Karena pertemuan tersebut terjadi secara kebetulan. Bahkan, Hadar mengaku tak mengenal Komjen BG, yang pernah menjadi ajudan Megawati Soekarnoputri saat menjabat Presiden. [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya