Berita

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

Bisnis

KPK Diminta Sosialisasi Sebelum Menyita Tambang Tanpa NPWP

Jumlah IUP Di Daerah Menembus 10.922 Unit
RABU, 04 JUNI 2014 | 09:12 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diminta melakukan sosialisi sebelum menyita perusahaan tambang yang tidak memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Edy Prasodjo mengaku belum mendengar rencana tersebut.

Menurutnya, masalah pajak pertambangan itu merupakan ranah Ditjen Pajak.
Namun, dia meminta KPK melakukan sosialisasi terlebih dahulu kepada pemilik Izin Usaha Pertambangan (IUP). Hal itu untuk mengingatkan perusahaan tersebut.

Namun, dia meminta KPK melakukan sosialisasi terlebih dahulu kepada pemilik Izin Usaha Pertambangan (IUP). Hal itu untuk mengingatkan perusahaan tersebut.

“Jika sudah disosialisasikan dan diperingati belum juga bikin NPWP, sita saja,” ujar Edy seusai pembukaan Cooltrans Asia 2014 di Bali, kemarin.

Seperti diketahui, KPK memberikan peringatan keras terhadap beberapa perusahaan tambang yang tidak memiliki NPWP. Jika dalam waktu sebulan perusahaan itu tidak mengurus NPWP, KPK akan melakukan penyitaan.

“Kami imbau perusahaan-perusahaan yang tidak punya NPWP, kami akan lakukan sita. Untuk mengurus NPWP batas waktu sebulan,” kata Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Praja.

Peringatan keras itu berdasarkan sidak yang dilakukan KPK ke beberapa perusahaan tambang. Hasilnya, sebagian perusahaan tambang tidak memiliki NPWP sehingga berpotensi mengurangi penerimaan negara.

Lebih lanjut Edy mengatakan, saat ini sulit bagi perusahaan tambang yang tidak memiliki NPWP karena pasti akan ketahuan.

Menurut dia, saat ini jumlah IUP mencapai 10.922. Namun, angka itu masih bisa lebih tinggi. Alasannya, masih ada perbedaan data antara pemerintah pusat dan daerah. Selain itu, masih ada perbedaan nilai ekspor batubara yang tercatat di Kementerian ESDM dengan data ekspor.

Karena itu, lanjut Edy, pihaknya akan membangun pelabuhan khusus untuk ekspor batubara. Pihaknya berencana membangun 14 pelabuhan di wilayah Sumatera dan Kalimantan.

Ke-14 pelabuhan itu adalah Balikpapan Bay, Adang Bay, Berau Bay, Maloy Bay, Tobaneo, Sungai Danau, Batu Licin, Aceh Selatan, Padang, Riau Bay, Jambi Bay, Bengkulu Port, Tanjung Api-Api dan Tarahan. Pembangunan pelabuhan untuk mengantisipasi ekspor illegal.

Dirjen Minerba Kementerian ESDM R Sukhyar  mengatakan, pelabuhan khusus ekspor batubara perlu dibuat untuk mengetahui sebenarnya jumlah batubara milik Indonesia yang diekspor. Apalagi, hingga kini masih ada perbedaan data. “Untuk mengeceknya, kita cek ke negara penerima,” katanya.

Untuk pembangunan pelabuhan khusus batubara itu, pihaknya sudah berkordinasi dengan pihak Kementerian Perhubungan (Kemenhub).  ***

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya