Berita

foto:net

Bisnis

Kebijakan Pemerintah Membunuh Industri Rokok Kretek

RABU, 14 MEI 2014 | 15:37 WIB | LAPORAN:

Banyak produsen rokok, terlebih sigaret kretek tangan (SKT) terpaksa merumahkan para pekerjanya akibat daya beli masyarakat mulai turun akhir-akhir ini. Ditambah lagi, tidak adanya perlindungan dari pemerintah.

Wakil Ketua Umum Forum Masyarakat Industri Rokok Indonesia (Formasi) Ahmad Guntur berharap pemerintahan baru nanti lebih memperhatikan nasib industri rokok kretek yang merupakan kearifan lokal budaya bangsa.

"Kalau mau jujur sebenarnya sudah empat atau lima tahun terakhir ini industri rokok, khususnya SKT, pada gulung tikar karena kebijakan pemerintah memang membunuh industri-industri rokok," papar Guntur lewat rilis persnya di Jakarta, Rabu (14/5).


Padahal, industri rokok merupakan salah satu penyumbang terbesar bagi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) melalui cukai rokok di mana tahun 2011 lalu mencapai Rp 75 triliun, jauh melebihi sumbangsih dari sektor tambang yang dianggap sebagai primadona.

Menurut Guntur, kebijakan cukai rokok tinggi, rencana penerapan harga cukai rokok per batang, kampanye larangan merokok, larangan iklan rokok dan kebijakan-kebijakan lainnya menjadi suatu kesatuan perangkat negara yang dengan sengaja berniat menghilangkan industri rokok. Padahal kebijakan tersebut kontraproduktif karena berdampak pada pengangguran yang cukup signifikan di masyarakat. Apalagi, industri rokok SKT menyerap banyak tenaga kerja.

"Yang mati akan susah bangkit lagi. Sedangkan yang masih bertahan itu seperti pepatah, hidup segan mati tak mau. Seminggu masuk dan seminggu libur karena karyawan-karyawannya dirumahkan. Tinggal menunggu waktu akan mati pula," tutur Guntur.

Guntur lebih lanjut menuturkan, produsen-produsen rokok kecil menengah saat ini hanya bergantung pada pemerintahan baru yang pro pada industri kerakyatan.

Hasil survei Nielsen Ritail Audit Estimates terkait tren industri rokok di Indonesia, termasuk tren SKT menegaskan bahwa sejak tahun 2013 terjadi penurunan yang cukup signifikan di segmen SKT, yakni Rp 6-7 miliar batang dibanding tahun sebelumnya.

Padahal pada tahun 2009 pangsa pasar segmen SKT mengalami peningkatan hingga 31 persen. Namun perlahan terus menurun di tahun-tahun berikutnya. Di tahun 2011 saja turun hingga 28 persen dan pada tahun 2013 mencapai 24 persen.

Sampoerna sebagai salah satu produsen rokok SKT juga mengalami tekanan yang cukup kuat pada 2013. Terjadi penurunan penjualan akibat perubahan preferensi konsumen dewasa. Tren penurunan SKT bahkan masih terasa sampai kuartal I 2014. Secara faktual, pangsa pasar SKT Sampoerna melorot 2,9 persen dari 11,2 persen (2012) menjadi 8,3 persen (2013).[wid]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya