Berita

PT Newmont Nusa Tenggara (NNT)

Bisnis

Tak Serius Bangun Smelter, Hatta Ogah Hapus BK

Nggak Takut Dengan Ancaman Newmont
JUMAT, 09 MEI 2014 | 09:26 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Menko Perekonomian Hatta Rajasa tidak takut dengan ancaman PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) yang akan memecat karyawannya karena dilarang ekspor mineral mentah.

Hatta menduga, munculnya ancaman itu terjadi karena Newmont keberatan soal besaran bea keluar (BK) terkait larangan ekspor mineral mentah.

Kendati ada ancaman, Hatta menegaskan, pihaknya tetap tidak akan memberikan keringanan atau pengurangan BK untuk perusahaan tambang yang tidak serius membangun smelter.


“Ini kan sudah dibahas di Menkeu dan dan Kementerian ESDM. Keputusan roadmap di ESDM dan dibicarakan langsung Menkeu,” ujar Hatta di kantornya, kemarin.

Menurut dia, jika Newmont serius membangun smelter, maka BK bisa dikurangi bahkan mencapai nol. Sebaliknya, jika tidak ada keseriusan membangun itu, jangan harap memperoleh keringanan.

“Dalam hasilnya ada progres berapa persen. Kalau tidak mulai bangun smelter ya bea keluar tidak dihapus. Kalau mereka membangun dan serius ya bisa nol,” tegasnya.

Menteri Perindustrian (Menperin) MS Hidayat mengatakan, pengurangan tenaga kerja di sektor pertambangan sebagai dampak larangan ekspor mineral mentah sudah diperhitungkan pemerintah.

“Risiko pengurangan karyawan atau pengurangan pendapatan negara dari ekspor sudah dihitung sebagai risiko yang akan kita hadapi dalam dua hingga tiga tahun ke depan,” ungkap Hidayat.

Hidayat berharap, dalam waktu singkat masalah ini bisa diatasi pemerintah. “Kami melihatnya dalam jangka panjang, ketika hilirisasi sudah berjalan dan banyak smelter yang dibangun,” ujarnya.

Sebelumnya, Newmont mengancam merumahkan pekerjanya. Presiden Direktur Newmont Martiono Hadianto mengatakan, per Juni depan bakal merumahkan 80 persen atau 6.400 orang dari total 8.000 karyawan di operasi produksi areal tambang Batu Hijau, Sumbawa Barat.

Alasannya, kapasitas gudang penyimpanan 40.000 ton mineral olahan tanpa pemurnian (konsentrat) tembaga sudah penuh. Kondisi gudang penyimpanan yang membludak itu adalah efek domino dari kegiatan ekspor perusahaan yang harus terhenti.

“Pengurangan kegiatan ini tentu akan merugikan 8.000 karyawan dan kontraktor, serta ribuan orang lainnya di Sumbawa Barat yang pendapatannya bergantung pada kegiatan operasi Newmont,” kata Martiono.

Memang, perumahan karyawan yang terdiri dari tenaga kerja dan kontraktor tersebut bersifat sementara hingga Newmont mengantongi rekomendasi surat persetujuan ekspor (SPE) dari Kementerian ESDM.  ***

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya