Berita

Max Sopacua

Wawancara

WAWANCARA

Max Sopacua: Kami Tunggu Hasil Resmi KPU Untuk Jajaki Koalisi Di Pilpres

KAMIS, 10 APRIL 2014 | 09:02 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Perolehan suara Partai Demokrat berdasarkan quick count sejumlah lembaga survei berada di kisaran  9  sampai 10 persen. Apa penyebabnya Demokrat rontok?

“Ini akibat opini negatif yang disebarkan melalui media massa,’’ ujar Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Max Sopacua, kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Menurut anggota Komisi I DPR itu, partainya mendapat serangan bertubi-tubi karena menjadi pemenang Pemilu 2009 dan memimpin koalisi di pemerintahan.


“Kalau bicara korupsi, kan bukan hanya kader partai kami saja. Tapi hanya kami yang dikeroyok,’’ paparnya.

Berikut kutipan selengkapnya:

Apa hasil quick count itu sudah diterima?
Kita tunggu hasil real count dulu dong. Kami melihat, ada perbedaan signifikan antar satu lembaga dengan lembaga survei lain. Semua hasilnya berbeda. Kalau kami tanggapi secara tergesa-gesa, saya khawatir hasilnya tidak valid.

Apa Partai Demokrat mempunyai hitungan sendiri?
Kami punya lembaga yang kami percayakan untuk melakukan hitung cepat. Kami yakin, lembaga Pak Saiful Mujani sangat netral. Di internal juga ada perhitungan perolehan suara.

Apakah hitungan internal Demokrat berbeda jauh dengan hasil hitung cepat lembaga lain?
Kami belum bisa meyebut hasil hitungan itu final atau valid. Bagaimana pun juga, angka yang kami keluarkan akan berbeda dengan hasil hitung cepat lembaga lain.

Kalau margin error-nya nggak terlalu jauh, kami bisa menanggapi itu secara ilmiah. Tapi, hal itu belum bisa kami tanggapi sekarang.

Bukankah semua hitung cepat menyebutkan Partai Demokrat tergeser dari posisi 3 besar?
Pada real count, saya yakin kami masuk 3 besar.

 Berapa prediksi suara real count Partai Demokrat?

Prediksi kita sekitar 15 persen suara nasional.

Siapa parpol yang akan diajak berkoalisi?
Pengalaman adalah guru terbaik. Kami akan memulai strategi baru dalam berkoalisi di masa mendatang.

Tapi, koalisi ini akan sangat bergantung dari induknya. Ada induk koalisi ada partai penentu koalisi. Nah, siapa yang akan kami pilih, kami tunggu penghitungan manual dari KPU untuk menjajaki koalisi.

Apa ada partai yang di-black list berkoalisi?
Kalau masuk 3 besar, kami akan mengusung capres dan memilih mitra koalisi yang akan mendukung kebijakan pemerintah.

Selama ini, Pemilu 2004 dan 2009, koalisi yang kami bangun mengakomodir semua kepentingan. Akibatnya, masing-masing pihak memiliki agenda dan tujuan berbeda di eksekutif maupun legislatif.

 Bagaimana nasib konvensi capres Partai Demokrat?
Lembaga survei kami belum mengumumkan secara resmi, siapa pemenangnya.

Bagaimana jika ada anggota konvensi Demokrat yang dipinang partai lain?

Anggota konvensi dipinang capres partai lain, terbuka kesempatan.
Persoalan cawapres itu kan udangan. Yang pasti, konvensi Demokrat menelurkan calon presiden. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya