Berita

Sabam Sirait

Wawancara

WAWANCARA

Sabam Sirait: Yang Serang Mega & Jokowi Nanti Kami Ajak Berkoalisi...

SELASA, 08 APRIL 2014 | 09:22 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Sindiran bertubi-tubi, kampanye negatif, dan dosa-dosa Megawati Soekarnoputri dibeberkan saat menjadi presiden, tidak membuat tokoh-tokoh PDI Perjuangan tersulut panasnya suhu politik menjelang hari pencoblosan 9 April lusa.

Bahkan PDI Perjuangan sudah berancang-acang akan mengajak partai politik yang mengkritisinya atau menjelekkannya untuk berkoalisi bila dipercaya rakyat menjadi pemenang pemilu legislatif (pileg) dan pilpres.

“Yang menyerang Megawati dan Jokowi nanti kami ajak berkoalisi bila Jokowi menang dalam Pilpres,’’ kata politi senior PDI Perjuangan Sabam Sirait kepada Rakyat Merdeka, kemarin.


Lagi pula, lanjut Sabam, partainya sudah terbiasa menghadapi serangan kampanye hitam maupun kampanye negatif. Serangan ke partai berlambang kepala banteng moncong putih itu akan mereda setelah hasil pileg diumumkan.

“Lebih kurang 30 tahun kami ditindas rezim Orde Baru. Kami tak pernah mempermasalahkan hal itu. Kami jalan terus. Kami bekerja dan bertahan sampai sekarang,” paparnya.

Berikut kutipan selengkapnya;

Bukankan serangan itu merugikan PDI Perjuangan?
 Serangan yang dilancarkan itu tidak akan mempengaruhi soliditas internal maupun pemilih PDI Perjuangan. Kami tetap solid.  Rakyat kita tidak bodoh.

Masak sih tidak berpengaruh? 13 dosa Megawati saat jadi presiden yang dibeberkan itu kan mengerikan?
Sebentar lagi mereka berhenti. Biarkan saja mereka teriak-teriak, kami nggak akan mundur. Kami  berjuang di jalan yang benar. Kami tidak pernah merusak orang lain.

Bagaimana dengan munculnya gerakan Jokowi Yes, PDIP No?
Kita tidak tahu persis, siapa yang mengusung gerakan Jokowi Yes, PDIP No. Selama tidak jelas, kami tidak mau berkomentar, tidak perlu dikomentari.
 
Melihat banyaknya serangan politik, apa PDI Perjuangan masih ingin membangun koalisi?
Kami akan menunggu sampai mereka berhenti memaki-maki PDI Perjuangan. Sesudah itu kami membuka ruang komunikasi.

 Maksudnya Partai Gerindra ya?
Partai mana saja. Saat ini, tidak ada yang utama untuk kami. Setelah mereka berhenti memaki-maki, kami akan buka ruang komunikasi. Selama itu tidak kotor, kami nggak masalah. Kami siap dengan perbedaan.
 
Jika perolehan suara mencapai 20 persen, PDI Perjuangan tetap membuka ruang koalisi?
Seandainya PDI Perjuangan memperoleh 25 persen pun, kami tetap mengajak partai lain untuk berkoalisi. Tapi, saat ini kami belum berpikir ke sana. Kami belum memutuskan akan berkoalisi dengan siapa.
 
Apakah PDI Perjuangan mencari cawapres dari internal atau  partai lain?
Pembahasan atau sekadar pembicaraan seputar itu sudah ada. Tapi, kami belum mengambil keputusan. Saat ini, konsentrasi kami masih soal pemilu legislatif.

Sejumlah kalangan memprediksi, ada tiga pasangan capres yang akan berlaga pada pilpres mendatang, apa sudah diperhitungkan rival terberat Jokowi selain Prabowo?
Orang boleh saja memberikan analisa. Tapi saya tak perlu mengomentari hal itu. Berbagai analisa yang berkembang kami perhatikan, tanpa perlu melawan apa yang mereka perkirakan.

Yang perlu saya tegaskan, PDI Perjuangan akan mengambil langkah pada waktunya dan menjalankan rencana yang kami punya. Kami tidak tergantung pada pemikiran orang lain.

Bagaimana jika analisa itu didasarkan hasil survei?
Survei kan berubah-ubah. Kita jangan terpukau atau menilai hasil survei sebagai keputusan final. Kami menghormati hasil survei, memperhatikan itu. Tapi kami tidak bergantung pada hasil itu. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya