Berita

Akbar Tandjung

Wawancara

WAWANCARA

Akbar Tandjung: Kalau Target Pileg Tak Tercapai, Pencapresan ARB Bisa Dievaluasi

RABU, 26 MARET 2014 | 10:12 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Rapimnas Partai Golkar seusai Pileg 9 April mendatang memang belum mengagendakan pencapresan Aburizal Bakrie  dievaluasi.

Tapi bila target dalam pileg tidak tercapai, yakni 30 sampai 35 persen suara, maka bisa saja pembicaraan mengarah kepada evaluasi pencapresan Aburizal Bakrie (ARB).

”Pencapresan ARB itu masih dinamis. Basis penilaiannya  tetap hasil pileg. Mencapai target atau tidak,” kata Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung kepada Rakyat Merdeka, kemarin.


Ini artinya, lanjut bekas Ketua Umum Partai Golkar itu, pencapresan ARB bisa saja dievaluasi bila perolehan Partai Golkar dalam pileg tidak mencapai  30 sampai 35 persen.  Ini berarti sekitar 170 kursi parlemen.

”Kalau hasil pileg jauh dari target, opsi-opsi baru bisa saja muncul soal capres,’’ tegasnya.

Berikut kutipan selengkapnya:

Apa saja opsinya?
Lihat saja nanti.  Bisa saja tetap mencapreskan Pak ARB tapi koalisi dengan partai-partai lain. Bisa juga opsi lain. Pencapresan itu masih dinamis.

Apa ada suara di internal agar dievaluasi pencapresan ARB?
Ada saja. Yang tetap mendukung juga ada. Namanya negara demokrasi, orang bebas berpendapat. Tapi untuk saat ini, kami masih pada rencana semula, yaitu mengusung Pak ARB sebagai capres.

Bukankan dengan majunya Jokowi, peluang ARB jadi semakin kecil?
Tidak juga. Saat kampanye seminggu ini, saya lihat  masyarakat masih antusias terhadap Golkar. Banyak juga diantara mereka yang menyuarakan ARB sebagai presiden. Untuk saat ini rencana kami masih sama, yaitu meraih target pileg. Setelah itu baru kita bicarakan lainnya.
    
Menurut hasil survei, perolehan suara ARB kurang bagus,  kenapa tidak dievaluasi sekarang?
Tidak bisa begitu. Itu kan belum pasti. Kami menghormati Lembaga survei dan para pengamat. Tapi Golkar kan juga punya perhitungan sendiri. Kami tunggu dulu bagaimana hasil pileg.

Beredarnya video perjalanan ARB bersama dua artis bersaudara Marcella dan Olivia Zalianty  ke Maladewa, apa ini tidak mengkhawatirkan?
Sejauh ini sih tidak khawatir. Sebab, dari pihak Pak ARB  dan keluarga sudah memberikan penjelasan. Sekarang biarkan publik yang menilai.

Tapi  ada pengaruhnya dong?
Kemungkinan ada. Sekarang ini kan zaman modern. Informasi bisa didapat dengan begitu mudah. Yang penting dari pihak Pak ARB  dan keluarga sudah memberikan penjelasan. Sisanya adalah keputusan publik.

Apa yang Golkar lakukan menghadapi situasi ini?
Saya sudah menginstruksikan kepada para kader agar meningkatkan intensitas untuk menemui masyarakat. Mereka harus melakukan pendekatan yang baik kepada para pemilih. Sebab ada atau tidaknya video tersebut, tetap saja target Golkar di pileg lumayan berat.

Jusuf Kalla disebut sebagai cawapres Jokowi, apa mungkin Golkar berubah hanya mengusung cawapres?
Saya belum tahu. Soal itu kita lihat nanti setelah pileg. Toh Pak JK (Jusuf Kalla) belum resmi diusung.

Golkar mendukung jika JK sebagai cawapres Jokowi?
Soal itu kan hak pribadi Pak JK. Kalau beliau mau, silahkan saja. Kalau partai kan masih menunggu hasil pileg. Kami fokus ke pileg dulu.

Apakah Golkar sudah membuka komunikasi dengan PDIP terkait kemungkinan JK cawapres?
Belum. Kami kan masih menunggu hasil pileg. Kami hanya melakukan komunikasi biasa. Namanya juga sesama partai politik, tentu harus membangun komunikasi politik.

Anda juga disebut-sebut sebagai cawapres Jokowi, apa siap?
 Bila diajak salah satu partai untuk menjadi cawapres karena pengalaman saya di organisasi, politik, dan pemerintahan, ya saya siap.

Apa sudah ada pembicaraan dengan PDIP?

Sampai saat ini belum ada petinggi dari PDIP untuk  membicarakan itu. Tentu semuanya menunggu hasil pileg. Saya tidak akan melakukan usaha khusus supaya diajak. Alamiah sajalah. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya