TNI menggelar operasi militer tanggap darurat untuk pengendalian kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau.
“Empat batalyon atau 1.800 personel diberangkatkan secara bertahap dari landasan udara Halim Perdanakusuma. Pemberangkatan pertama sudah dimulai pagi ini,†ujar Panglima TNI Jenderal Moeldoko dalam pidatonya saat apel kesiapsiagaan TNI di Lanud Halim Perdanakusuma, kemarin.
Moeldoko mengungkapkan, pemberangkatan pasukan akan dilakukan secara bergelombang dengan memanfaatkan pesawat yang tersedia. Sebab pesawat terbatas.
“Pesawat kita sebenarnya ada 12. Tapi satu sedang beroperasi di Papua, satu nanti akan digunakan presiden ke Riau,†jelas Moeldoko.
Berikut kutipan selengkapnya:Personel dari mana saja yang diterjunkan?1.800 personel TNI tersebut terdiri dari 900 personel Angkatan Darat, 450 personel Angkatan Laut (Marinir) dan 450 personel Angkatan Udara (Paskhas).
Mereka nanti akan bergabung dengan BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), Manggala Api dan masyarakat setempat.
Siapa memimpin pasukan tersebut?Kekuatan tambahan TNI ini dipimpin oleh Mayjen TNI Iskandar (Staf Sahli Panglima TNI) yang bertugas selama 21 hari. Sebagai koordinator lapangan adalah Brigjen TNI Prihadi Agus Irianto yang kesehariannya menjabat sebagai Komandan Korem 031/Wira Bima.
Panglima sendiri tidak ikut?Ikut kok. Itu kan yang memimpin pasukan tambahan tadi.
Tugas pasukan tersebut seperti apa?Tugas pokok operasi dalam pengendalian kebakaran hutan dan asap dibagi menjadi tiga. Pertama, memadamkan api atau asap. Kedua, melakukan tindakan hukum pada kasus pelanggaran. Dalam tahap ini TNI membantu kepolisian. Ketiga, memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat setempat.
Mengapa tidak fokus saja kepada penanggulangan bencana, kok membantu polisi?Karena wilayah operasinya sangat luas, keterbatasan para penyidik di lapangan sangat terbatas. Kehadiran kepolisian, tenaganya juga terbatas. Untuk itu TNI memberikan pengawalan agar teman-teman kepolisian bisa nyaman bekerja.
Alutsista yang dilibatkan berapa banyak?Alutsista TNI yang dilibatkan meliputi 10 unit terdiri dari 9 Hercules dan 1 CN-295 serta beberapa Hely dari TNI AD, TNI AL, TNI AU dan beberapa truk serta mobil pemadam kebakaran yang digelar di lapangan. Pesawat Hercules tersebut sangat efektif untuk kegiatan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) dan pelaksanaan water bombing serta peninjauan udara dan stand by SAR.
Mengapa TNI baru menerjunkan personel sekarang?Tidak kok. Sebelumnya, Satgas TNI yang telah diturunkan dalam rangka pengendalian kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau sebanyak 925 personel. Satgas tersebut terdiri dari 25 orang Satgas Udara dan 900 orang Satgas Darat.
Dengan kekuatan 925 orang tersebut, TNI telah berhasil memadamkan lahan seluas 2,871 hektar (140 titik api) dari 4,878 hektar hutan dan lahan yang terbakar.
Masih mungkin diturunkan personel tambahan lagi?Mungkin saja. Hal itu akan dilakukan apabila kondisi memang memerlukan.
Kalau Minggu depan perlu penambahan pasukan akan kita tambah lagi. Pada dasarnya kita siap. ***