Berita

Agatha Lily

Wawancara

WAWANCARA

Agatha Lily: Saya Tidak Dilecehkan DPR, Cuma Diperiksa 40 Menit & 9 Pertanyaan

SENIN, 10 FEBRUARI 2014 | 10:51 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Agatha Lily mengaku siap jika Badan Kehormatan (BK) DPR mau mempertemukannya dengan Komnas Perempuan dan anggota DPR.

Ketiga pihak ini merangkai kisah yang berawal saat fit and proper test calon Komisioner KPI di DPR, Juli tahun lalu dan masih berujung sampai sekarang.
Komnas Perempuan mengadukan empat anggota DPR ke Badan Kehormatan Dewan. Empat anggota wakil rakyat tersebut dianggap melecehkan Agatha saat fit and proper test tersebut.

Dalam aduannya, ada sejumlah pertanyaan empat anggota Komisi I DPR yang menurut Komnas perempuan masuk kategori pelecehan, di antaranya; Ibu kok halus sekali, lemah gemulai, apa nanti bisa tegas? Sudah punya pacar belum? Ibu kok cantik, ke spa berapa kali?

Dalam aduannya, ada sejumlah pertanyaan empat anggota Komisi I DPR yang menurut Komnas perempuan masuk kategori pelecehan, di antaranya; Ibu kok halus sekali, lemah gemulai, apa nanti bisa tegas? Sudah punya pacar belum? Ibu kok cantik, ke spa berapa kali?

Menariknya, Agatha justru tak merasa dilecehkan. DPR apalagi, merasa tidak ada masalah. Dalam pandangan Agatha, tidak ada kategori pelecehan seksual, termasuk ketika dia ditanyai nomor telepon oleh anggota Komisi I.

Menurut Agatha, yang sekarang sudah menjadi Komisioner KPI Bidang Pengawasan Isi Siaran, kalau ada yang melanggar kehormatan dia sebagai perempuan, tentu dia yang lebih dulu melaporkan karena dia juga aktivis. Berikut wawancara dengan Agatha seusai bertemu BK DPR, pekan lalu:

Anda siap dipertemukan dengan Komnas Perempuan?

Silakan saja kalau memang BK mau mempertemukan kami. Saya siap membantu untuk memberikan penjelasan. Namun secara pribadi, saya menilai masalah ini sudah selesai. Karena saya sendiri tidak pernah merasa dilecehkan.

Berapa lama anda diperiksa BK DPR?
Sekitar 40 menit dengan sekitar 9 pertanyaan.

Anda terkesan menutup-nutupi pertanyaan yang diajukan BK, kenapa?

Saya kan sudah cukup memberikan informasi ke BK. Jadi tunggu saja hasilnya dari BK.

Anda tidak mengalami tekanan untuk mengungkap ini kepada publik?

Tunggu saja hasilnya dari BK seperti apa.

Bagaimana tanggapan Anda atas aduan yang dilayangkan Komnas Perempuan ke BK tersebut?
Saya terkejut betul nama saya disebut sebagai orang yang digoda Komisi I saat fit and proper test. Sebab saya tidak merasa ada pelecehan. Saya sudah kenal lama dengan Komisi I, saya sudah sembilan tahun di KPI. Saya agak aneh juga kalau Komisi I mau melecehkan orang yang sudah dia kenal.

Saya juga merasa selama ini Komnas Perempuan tidak pernah meminta keterangan kepada saya dan saya tidak pernah mengajukan pengaduan ke Komnas Perempuan. Makanya saya agak bingung kalau saya dikatakan dilecehkan.

Saat nanti dipertemukan, apakah Anda akan mengajukan protes terhadap Komnas Perempuan?
Tidak. Saya hargai Komnas proaktif menentang pelecehan terhadap perempuan. Seandainya ada pelecehan saya juga akan marah, apalagi itu jika saya yang mengalami. Saya tahu Komnas Perempuan membela. Saya pun akan bereaksi keras ketika ada yang melecehkan saya.

Lagipula, Wakil Ketua KPI, Idy Muzayyad mengaku sudah konfirmasi ke Komnas Perempuan. Komnas menjelaskan tidak ada pengaduan ke BK DPR soal pelecehan itu. Komnas Perempuan hanya menyampaikan surat klarifikasi kepada Komisi I DPR. Saya anggap sudah selesai. Pertemuan nanti biarlah jadi tempat untuk memberikan keterangan, agar BK DPR bisa memutuskan.

Tapi ada pertanyaan tentang Anda yang suka ke spa?
Sudah pernah saya sampaikan, saya merasa tidak mendapatkan pertanyaan itu. Malah saya tahu ada pertanyaan itu dari media. Kalau mengenai anggota DPR yang meminta nomor telepon Anda?  Memang ada. Dia hanya bilang jangan ganti nomor HP nanti, saya pun cuma menanggapinya dengan senyum karena saya anggap itu candaan.   ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya